Dua Kecamatan di Magetan Dilanda Krisis Air Bersih

Dropping air itu lebih diutamakan bagi desa–desa yang memang tidak terjangkau oleh layanan PDAM. Sehingga, tanpa dropping air dari BPBD, pastilah warga kesulitan mendapatkan air bersih. Hal itu tentunya harus diantisipasi lebih awal. Mengingat, kebutuhan air di setiap desa berbeda.
Tidak tergantung pada jumlah kartu keluarga (KK), melainkan dihitung hingga ke setiap jiwanya. ‘’Yang jelas, akan kami dahulukan daerah yang tidak terlayani PDAM,’’ terangnya.
Namun, bukan berarti daerah yang terjangkau dengan layanan PDAM akan aman-aman saja. Kemarau rupanya juga mengancam mereka. Seperti di Kecamatan Ngariboyo. BPBD sudah berkoordinasi dengan pihak PDAM. Agar semua desa tetap mendapatkan layanan air bersih itu, maka dilakukan secara bergiliran. Sehingga, terkadang aliran air di satu desa itu akan mati untuk sesaat. Agar desa lain bisa mendapatkan air bersih. ‘’Back up dari PDAM sangat membantu,’’ pungkasnya. (bel/rif)
Sejumlah desa di dua kecamatan di Ngawi sudah mengalami krisis air bersih selama musim kemarau tahun ini.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Wanita yang Tewas di Magetan Dilaporkan Hilang Sejak Maret
- Geger Penemuan Mayat Wanita di Magetan, Kondisinya Membusuk
- Apes, Belasan Pengunjung Festival di Magetan Jadi Korban Copet
- Damkar Madiun Tangani 77 Aduan Gangguan Tawon Vespa dalam 3 Bulan Terakhir
- Atasi Krisis Air Bersih, Masyarakat Kecamatan Cijeruk Bangun Fasilitas Sarana Air Bersih
- Pemkot Semarang Salurkan Air Bersih ke Wilayah Kekeringan