Dua Kota Terbesar di Australia Sama-sama Memberlakukan Lockdown
Pemodelan University of Sydney berdasarkan data hingga 13 Juli menunjukkan bila 80 persen warga Sydney menaati aturan jaga jarak, akan dibutuhkan paling tidak sebulan agar jumlah kasus bisa sampai di bawah 10.
Namun, jika ketaatan turun ke angka 70 persen, 'lockdown' mungkin harus bertahan sampai lebih dari dua bulan.
Mikhail Prokopenko yang memimpin penelitian tersebut mencoba menjelaskan angka 80 persen tersebut melalui kegiatan berbelanja.
"Ini berarti [warga Sydney] perlu mengurangi frekuensi atau durasi berbelanja, menjadi satu dari yang biasanya 10 kali atau satu jam dari yang biasanya 10 jam," kata Profesor Mikhail.
"Jadi jika seseorang menghabiskan waktu 10 jam per minggu berbelanja, sekarang harus dikurangi sampai satu jam per minggu."
Menurut perkiraannya, hanya ada 40 persen warga Sydney yang menaati aturan tinggal di rumah.
"Pemodelan kami menemukan bahwa aturan jaga jarak di Sydney saat ini tidak cukup untuk mengendalikan penularan," ujar Profesor Mikhail.
Menurutnya, jika Sydney ingin mencapai angka ketaatan 80 persen, pemerintah harus menambahkan kategori kegiatan esensial dalam aturan 'lockdown'.
Dua kota besar di Australia, Sydney dan Melbourne sedang menjalankan lockdown akibat penambahan penularan virus corona.
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan