Dua Kota Terendam, 20 Ribu Warga Hilang
Senin, 14 Maret 2011 – 05:35 WIB
Di Kesennuma, api berkobar di mana-mana. Saksi mata menuturkan, api muncul di kota berpenduduk 74 ribu jiwa itu setelah tsunami menghantam sebuah tanker minyak di pelabuhan. Selanjutnya, kobaran api merambat ke daratan sepanjang sungai menuju pusat kota.
Kantor berita lokal melaporkan bahwa sepertiga kota tersebut telah tenggelam oleh lumpur. Kobaran api terus membesar hingga membakar puing-puing. Stasiun televisi pemerintah menyiarkan imbauan agar warga di wilayah sekitarnya segera dievakuasi karena kobaran api terus menjalar.
Di Kota Mito, kawasan sama, antrean terjadi di luar sebuah supermarket yang rusak. Ratusan orang menunggu pasokan obat-obatan, air bersih, dan aneka kebutuhan lain. Tetapi, rak-rak di supermarket itu kosong. "Semua toko tutup. Ini satu-satunya yang masih buka. Saya sebetulnya ingin membeli popok, air minum, dan makanan. Tetapi, tidak ada yang tersisa," tutur Kunio Iwatsuki, 68.
Desa Rikuzentakata, Prefektur Iwate di wilayah utara Jepang, juga rata. Warga yang selamat terpaksa mengais-ais barang-barang mereka yang tersisa. Ada pula yang memanjat pohon dan memperbaiki mobil yang terbalik karena tsunami untuk tempat berteduh.
BANJIR lumpur dan puing-puing memenuhi wilayah sepanjang pantai timur laut Jepang setelah gempa dan tsunami menerjang pada Jumat siang lalu (11/3).
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan