Dua Krisis, Indonesia Tetap Stabil
Selasa, 23 Maret 2010 – 12:38 WIB
"Indonesia cukup kuat menghadapi krisis. Terbukti setelah melalui dua krisis keuangan tersebut,dampak parah dari krisis finansial pada tingkat rumah tangga dapat dicegah," kata Dedi.
Baca Juga:
Selain tiga upaya di atas, dijelaskan Dedi, belajar dari berbagai krisis yang terjadi, sejak tahun 2009, Bappenas telah membentuk tim kecil yaitu tim monitoring dan tanggapan krisis. "Tim ini telah ditugaskan memantau dampak krisis keuangan tahun 2008 terhadap kesejahteraan rakyat dan membantu merumuskan langkah-langkah yang diperlukan untuk membantu masyarakat mengatasi dampak krisis," kata Dedi.
Dedi mengatakan, saat terjadi krisis pada tahun 1997-1998, Indonesia mengalami shock. Karena tidak memiliki pengalaman dan sistem respon krisis, berdampak pada meningkatnya angka kemiskinan. Namun saat krisis 2008, Indonesia sudah memiliki early warning system atau sistem peringatan dini terjadinya krisis keuangan yang berdampak sistemik.
"Meski sistem peringatannya masih jelek, paling tidak kita sudah punya. Kita terus berupaya agar early warning system untuk manajemen bencana mudah-mudahan juga dapat disiapkan untuk menangani fluktuasi sosial dan ekonomi," kata Dedi.(afz/jpnn)
JAKARTA- Dalam 15 tahun terakhir, Indonesia telah mengalami dua kali krisis keuangan. Hasilnya, Indonesia terbukti mampu melewatinya bersama dua
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BRI Life Beri Perlindungan Asuransi Mikro Bagi 35.224 Petani & UMKM di Jawa Barat
- Bank bjb Raih Penghargaan Most Trusted Banking 2024
- Menkop ajak Mentrans Iftitah untuk Produksi Susu Segar di Kawasan Transmigrasi
- Akumandiri Dorong Sosialisasi QRIS Mendetail untuk UMKM
- Program 'Tebar Jutaan Uang Jajan' Biskies Black Targetkan Pasar Anak Sekolah
- Upaya Yohanes Bayu Tri Susanto Tingkatkan Keterampilan Agen Asuransi