Dua Mahasiswi Indonesia Alami Serangan Fisik dan Verbal di Canberra
Setelah mendengar laporan ini PPIA ACT langsung memberikan himbauan kepada mahasiswa Indonesia untuk selalu waspada.
Menurut Welhelmus belum diketahui apa yang menjadi motif penyerangan, tetapi kuat dugaan jika serangan tersebut bermuatan rasis karena mempertanyakan cara berpakaian keduanya.
Ia juga menegaskan jika pihaknya tidak akan tinggal diam soal serangan ini, apalagi jika diduga kuat sebagai serangan rasis.
"Meski kita tinggal di negara orang, tapi negara ini punya hukum dan aturan, termasuk mengatur masalah kekerasan apalagi jika berbau rasis," ujarnya.
Photo: Sebelumnya jarang terdengar aksi penyerangan terhadap mahasiswa asal Indonesia di Canberra. (ABC News: Sonya Gee)
Sejumlah pihak menyayangkan karena saat insiden terjadi tidak ada warga yang membantu atau berusaha mencari tahu apa yang terjadi.
Sementara itu pihak KBRI Canberra mengatakan kepada ABC Indonesia bahwa mereka telah mendapat laporan soal insiden penyerangan terhadap mahasiswa asal Indonesia di Canberra City Centre tersebut.
"KBRI Canberra telah menemui dan berkomunikasi langsung dengan kedua korban," ujar KBRI Canberra.
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati