Dua Mahasiswi Kabur dari Sekapan Begal, Darah Berceceran
jpnn.com, MALANG - Dua mahasiswi di Kota Malang, Jatim, menjadi korban pembegalan dengan modus mengaku korban kecelakaan. Keduanya yakni Andriani,22, warga Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen yang sedang kuliah di salah kampus swasta di daerah Tlogomas, Kota Malang.
Satu lagi adalah Fitri, warga kelurahan Polowijen, Blimbing yang sedang kuliah di salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Ketika itu Jumat (31/8) malam, keduanya baru keluar dari kawasan sekitar Universitas Negeri Malang (UM) dan hendak kerja kelompok di sebuah kafe di kawasan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru. Hanya saja, Yani, sapaan akrab Adriani, masih mampir ke kawasan Galunggung untuk membeli makan.
”Kami mau beli sesuatu makanya ke Galunggung,” kata Fitri seperti diberitakan Radar Malang (Jawa Pos Group).
Ketika mereka melintas di Jalan Puncak Mandala, kondisi jalanan cukup sepi. Tiba-tiba, dua orang yang berboncengan mengendarai motor Honda Supra memotong laju Yani dan Fitri.
”Mbak, ini gimana nabrak. Duh, tanggung jawab,” kata Fitri menirukan ucapan pelaku. Sedangkan satu pelaku yang mengendarai motor, terlihat sudah terjatuh di jalan. Saat itu, Yani, kata Fitri, sudah panik.
Keduanyapun dibawa ke sebuah gang terdekat untuk diminta pertanggungjawaban. Sementara pelaku, kata Fitri, terus mengerang kesakitan.
”Saya lihat kok mencurigakan. Itu yang katanya kena tabrak tidak luka. Kedua pelaku main kode. Saya langsung minggir,” kata gadis semester akhir tersebut. Dalam bayangannya saat itu, Yani sudah masuk dalam lingkaran modus pelaku.
Dua mahasiswi di Kota Malang dicegat begal yang mengaku-mengaku korban penabrakan, ternyata hanya modus.
- Menenun Asa di Langit Biru: Merajut Masa Depan dengan Udara Bersih
- Mahasiswi Mengaku Korban Pelecehan Seksual Manajer BUMN Cabut Laporan, Alasannya
- Polrestabes Medan Tembak Mati Eksekutor Begal Sadis
- Begal di Kawasan Industri Cikarang Bekasi Ditangkap
- Profesinya Sungguh Tak Biasa, Mahasiswi ini Akhirnya Dibekuk Polisi
- Korban Begal di Bandung Kehilangan Surat Berharga, Polisi Kantongi Identitas Pelaku