Dua Mantan Dosen Universitas Queensland Terjerat Kasus Penelitian Palsu
Murdoch juga mendirikan Pusat Penelitian Gangguan Komunikasi Syaraf di UQ yang telah ditutup sejak kasus ini terungkap.
Caroline, mantan ahli patologi wicara di UQ, yang ikut menulis jurnal mengenai penelitian Parkinson yang ditarik oleh Jurnal Ilmu Syaraf Eropa itu, juga telah didakwa dengan enam pelanggaran penipuan.
Tahun lalu, baik Murdoch dan Caroline mengundurkan diri, setelah universitas mulai menyelidiki kasus ini.
Profesor Hukum dan Kriminologi dari Universitas Australia Barat, Mark Israel, mengatakan, ini adalah kasus pertama yang ia tahu bahwa pelanggaran akademi ditangani oleh badan integritas negara.
"Kasus ini akan menarik perhatian mereka karena dugaan penipuan terkait uang rakyat," katanya.
Editor Jurnal Internasional untuk Integritas Pendidikan, Dr Tracey Bretag, menyetujui bahwa tindakan yang diambil oleh CCC belum pernah terjadi sebelumnya.
"Seringnya, hal semacam ini ditangani secara internal. Saya pikir ini menunjukkan ke masyarakat bahwa integritas akademik atau penelitian adalah masalah dunia nyata," sebutnya.
Seorang mantan Profesor di Universitas Queensland (UQ) telah didakwa dengan 16 pelanggaran terkait penipuan, setelah adanya penyelidikan tak terduga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat