Dua Media Oposisi Malaysia Diberedel

Dua Media Oposisi Malaysia Diberedel
Dua Media Oposisi Malaysia Diberedel
KUALA LUMPUR - Perseteruan pemerintah Malaysia dengan kubu oposisi memasuki babak baru. Pascakemelut politik di Negara Bagian Perak soal transisi kekuasaan, pemerintah memboikot dua surat kabar milik oposisi. Kemarin (11/2) ribuan eksemplar koran Suara Keadilan dan Harakah disita di wilayah utara Malaysia.

"Ini adalah bentuk kekerasan terhadap oposisi. Pemerintah berusaha mengintimidasi oposisi dan bahkan menakut-nakuti para pedagang asongan yang menjual koran kami," ujar Kepala Bagian Informasi Suara Keadilan Tian Chua seperti dikutip Agence France-Presse kemarin. Sedikitnya 20 ribu eksemplar koran milik Pakatan Rakyat itu disita dalam razia besar-besaran pemerintahan Perdana Menteri (PM) Abdullah Ahmad Badawi tersebut.

Laporan senada disampaikan pejabat Partai PAS. Sejumlah besar media Harakah yang dikelola partai Islam itu juga disita dari para pedagang di pinggir jalan, juga dari para distributor. Kubu oposisi lantas mengaitkan aksi boikot tersebut dengan perlawanan mereka terhadap pemerintah di Perak. Sebab, sampai sekarang Menteri Besar Mohammad Nizar Jamaluddin masih tetap ngotot bertahan meski pemerintah sudah melantik pejabat baru.

"Kami sangat menyesalkan dan menentang penyitaan Harakah dan Suara Keadilan oleh Kementerian Dalam Negeri. Tapi, kami yakin instruksi itu datang dari atas," tandas Pejabat Divisi Informasi Partai PAS Mahfuz Omar. Dia menyebut aksi pemerintah itu sebagai bentuk pengingkaran terhadap hak-hak masyarakat. Terutama hak dasar mereka untuk mengetahui kebenaran.

KUALA LUMPUR - Perseteruan pemerintah Malaysia dengan kubu oposisi memasuki babak baru. Pascakemelut politik di Negara Bagian Perak soal transisi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News