Dua Menteri Prancis Berhenti
Sarkozy Dituding Korbankan Mereka Demi Sekutu
Selasa, 06 Juli 2010 – 14:19 WIB
PARIS - Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengambil kebijakan kontroversial Minggu waktu setempat (4/7). Pemimpin berusia 55 tahun itu mencopot Menteri Perkembangan Internasional Alain Joyandet dan Menteri Paris Raya Christian Blanc. Konon, langkah itu dia ambil untuk mempertahankan Menteri Tenaga Kerja Eric Woerth. Apalagi, skandal yang melibatkan Joyandet dan Blanc tidak seserius skandal Woerth-Bettencourt. Joyandet dipecat gara-gara menggunakan uang negara untuk menyewa pesawat dan membiayai perjalanannya ke Kepulauan Karibia dalam pertemuan internasional pascagempa bumi Haiti. Konon, uang negara yang dibelanjakan politikus 56 tahun itu mencapai EUR 116.500 (sekitar Rp 1,32 miliar).
Belakangan, nama Woerth memang menghiasi halaman depan surat kabar Prancis. Itu terkait dengan skandal pajak yang melibatkan istri Woerth dan perempuan terkaya Prancis - ahli waris raksasa kosmetik L"Oreal - Liliane Bettencourt. Kabarnya, politikus yang juga sekutu Sarkozy itu ikut merekayasa pajak Bettencourt. Dengan demikian, majikan sang istri tersebut tidak perlu membayar penuh kewajiban pajaknya.
Baca Juga:
"Pemerintah sudah sekarat. Kita tidak bisa terus begini. Jika ini terjadi di negara lain, pemerintah bersangkutan pasti sudah mengundurkan diri dan pemilu diadakan," kritik politikus oposisi Pierre Moscovici, dalam wawancara dengan stasiun radio France Info seperti dilansir Agence France-Presse. Menurut dia, langkah Sarkozy yang melindungi Woerth dengan mengorbankan dua menteri itu salah.
Baca Juga:
PARIS - Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengambil kebijakan kontroversial Minggu waktu setempat (4/7). Pemimpin berusia 55 tahun itu mencopot Menteri
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer