Dua Menteri Prancis Berhenti
Sarkozy Dituding Korbankan Mereka Demi Sekutu
Selasa, 06 Juli 2010 – 14:19 WIB
Joyandet membantah telah menggunakan uang negara untuk kepentingan pribadi. Sebab, pengeluaran berlebih itu dia gunakan untuk membiayai perjalanan dinas. "Setelah saya renungkan cukup lama, saya putuskan mundur dari pemerintahan. Tapi, saya tidak menggunakan 1 euro pun uang negara untuk memperkaya diri atau keluarga saya," papar Joyandet seperti dikutip BBC dari blognya.
Baca Juga:
Sedangkan Blanc yang bertanggung jawab penuh atas wilayah Paris Raya dikritik habis-habisan gara-gara hobi mengisap cerutu. Pasalnya, uang yang dia pakai untuk membeli cerutu Kuba kegemarannya milik rakyat. Media Prancis melaporkan bahwa sang menteri membelanjakan uang negara sebesar 12.000 euro (sekitar Rp 136 juta) hanya untuk cerutu Kuba.
Sebelum Sarkozy minta mereka mundur, dua menteri muda itu minta maaf secara terbuka kepada publik Prancis. Bahkan, Blanc sudah mengembalikan uang yang diselewengkan sebesar 4.500 euro (sekitar Rp 51 juta). Tapi, pemerintah menuntut dia mengembalikan penuh uang cerutu tersebut. Untuk sementara, tugas-tugas menteri Paris Raya akan ditangani Michel Mercier, menteri urusan perkotaan dan teritorial.
Sebenarnya, uang yang digelapkan Joyandet dan Blanc tidak sebanding dengan kerugian Prancis karena persekongkolan Woerth. Bulan lalu, menurut Associated Press, publik Prancis mendesak Sarkozy memecat menteri berumur 54 tahun tersebut. Tapi, suami Carla Bruni itu menolak. Sebab, Woerth-lah arsitek program reformasi ekonomi yang diluncurkan pemerintahan Sarkozy pascakrisis global.
PARIS - Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengambil kebijakan kontroversial Minggu waktu setempat (4/7). Pemimpin berusia 55 tahun itu mencopot Menteri
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer