Dua Mutiara Papua Jago Matematika
jpnn.com - INDONESIA Science and Mathematic Olimpyad Challenge (ISMOC) 2016, bakal segera masuk ke tahap seleksi nasional serentak di 20 kota besar, 16-17 April nanti.
Ajang ini diselenggarakan untuk mengasah bakat-bakat terpendam para pelajar SD, SMP dan SMA dalam bidang sains dan matematika. Olimpiade ini melibatkan 25.000 peserta.
Penggagas ISMOC, Prof. Yohanes Surya mengungkapkan bahwa berbagai lomba memang sangat penting untuk membantu mengembangkan bakat-bakat pelajar Indonesia. “Seorang psikolog mengatakan bahwa 1-2% anak Indonesia itu berbakat maka bakat itu harus dikembangkan dengan berbagai lomba atau kompetisi,” tutur Yohanes.
Setelah berkali-kali berhasil mendidik pelajar Indonesia dalam menjuarai berbagai lomba olimpiade internasional, Prof Yohanes akhirnya mulai berpikir untuk mengangkat anak-anak dari daerah tertinggal pada tahun 2008.
Dia mengatakan bahwa dari 10 anak pedalaman yang ia didik di sekolah Genius, ada dua anak Papua yang matematikanya sangat menonjol hingga mampu mengalahkan anak lain yang IQ-nya 159.
“Nah ternyata mereka ini anak-anak yang hebat gak kalah dengan anak di kota besar, kemampuannya bagus,” ungkap bapak pelopor olimpiade fisika dan matematika ini.
Ayu Rogi dan Alvionita Kogoya, itulah dua anak dari pedalaman Papua, Ayu dari Waropen (pulau dekat Biak) dan Nita dari pedalaman Kabupaten Nduga.
Padahal fasilitas pendidikan mereka di sana sangat terbatas. “Sekolahnya di sana pakai kayu, terus sudah keropos-keropos,” ujar Nita menceritakan kondisi sekolahnya.
- Lewat Kegiatan Ini, Para Mahasiswa Dibekali Wawasan Tentang Kepabeanan dan Cukai
- Mengenal Veve, Sosok Dosen yang Menginspirasi Generasi Muda
- Ribuan Siswa Sekolah Tiga Bahasa Berlaga dalam Porseni PERSTIBI II 2024
- Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Gandeng Mendagri
- Penjelasan BKN soal Ribuan Akun Honorer TMS Tereset Saat Pendaftaran PPPK Tahap 2
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme