Dua Napi Kabur dalam Sepekan, Mudusnya Aneh-aneh

jpnn.com - JAKARTA - Ditjen Pemasyarakatan perlu mengevaluasi kewaspadaan petugas lembaga pemasyarakatan (lapas). Pasalnya, dalam kurun waktu sepekan belakangan, ada dua napi meloloskan diri. Hingga kini, dua-duanya juga belum berhasil ditangkap.
Kasus kaburnya napi tersebut terjadi di Lapas Besi Nusakambangan Kamis (30/6) dan Rutan Salemba Jumat (8/7).
Kasubdit Komunikasi Akbar Hadi Prabowo mengatakan, untuk kasus Lapas Besi, petugas sebenarnya kurang waspada karena menganggap napi bersangkutan sedang menjalani proses asimilasi (pembinaan menjelang bebas).
"Dalam proses tersebut, napi kan tidak berada di sel terus," kata Akbar.
Seperti diketahui, napi bernama Saman Hasan Zadeh Leili alias Messi, 30 itu kabur setelah menyamar mengenakan pakaian petugas. Dia dengan tenang melenggang pergi melalui dermaga yang menjadi akses satu-satunya Pulau Nusakambangan-Pulau Jawa dengan motor bebek milik sipir.
Helm dan masker menjadi pelangkap agar wajahnya tak diketahui.
Kini Ditjen Pemasyarakatan telah berkoordinasi bersama polisi untuk memburu napi bernama Saman Hasan asal Turki tersebut. Foto Saman juga telah disebar ke sejumlah titik.
Sementara itu, dalam kasus napi kabur di Rutan Salemba, Akbar mengatakan bahwa sebenarnya antisipasi sudah dilakukan sedemikian rupa. Namun, karena saat itu kunjungan keluarga membeludak, pengawasan memang luput dilakukan para petugas.
JAKARTA - Ditjen Pemasyarakatan perlu mengevaluasi kewaspadaan petugas lembaga pemasyarakatan (lapas). Pasalnya, dalam kurun waktu sepekan belakangan,
- Gus Ipul Yakin DTSEN Bisa Percepat Penurunan Kemiskinan
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- Kubu Ted Sieong Pertanyakan Motif Jaksa Tak Hadirkan Nama-nama Dalam BAP
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan
- KPK Telusuri Aset Wali Kota Semarang Hevearita, Potensi Penyitaan Menguat
- Pemerintah Tekankan Kebijakan Kontrol GGL, Cegah Risiko Penyakit Kardiovaskular