Dua Paskibraka Riau Ingin Masuk Akpol

jpnn.com - JAKARTA—Mata dua anggota Paskibraka perwakilan dari Provinsi Riau tampak berkaca-kaca setelah menyelesaikan tugas mereka di upacara HUT Kemerdekaan RI ke 71 di Istana Merdeka, Rabu (17/8). Mereka adalah Dinda Kamia Evkha dan Elzi Febriantino.
Menurut Dinda yang masuk tim Bima, tidak mudah melaksanakan tugasnya sore tadi. Pasalnya, angin kencang membuat mereka khawatir sulit menurunkan bendera.
“Senang bisa lancar dan sukses setelah latihan berat. Meski tadi kencang anginnya jadi agak kesulitan. Tapi alhamdulilah semua lancar,” ujar Dinda pada JPNN.
Dinda yang bercita-cita menjadi polwan mengaku ini pengalaman paling berharga dalam hidupnya. Pasalnya, selama kegiatan itu membuatnya berkenalan dengan pelajar dari seluruh Indonesia. Selain itu juga belajar hal baru seperti kedisiplinan dan ketegasan.
“Dukanya mungkin cuma badan belum terbiasa dengan kerja fisik yang berat tapi lama-lama setelah sebulan latihan akhirnya mulai terbiasa,” imbuh Dinda.
Sementara itu, Elzi yang juga bercita-bercita menjadi polisi menyatakan dia sempat grogi saat menjalankan tugas. Tapi setelah sampai di lapangan dia mendapatkan keberanian dan melupakan rasa deg-degannya.
“Karena orang tua sudah pesan harus melakukan yang terbaik jadi saya mengingatnya. Tadi setelah sudah di depan langsung hilang groginya. Alhamdulilah,” ujar pelajar dari SMA Negeri 1 Teluk Kwantan tersebut.
Elzi berharap bisa lulus Akpol setelah mendapat pengalaman berharga dari mengikuti Paskibraka 2016 itu. (flo/jpnn)
JAKARTA—Mata dua anggota Paskibraka perwakilan dari Provinsi Riau tampak berkaca-kaca setelah menyelesaikan tugas mereka di upacara HUT Kemerdekaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pakar Hukum UI Nilai KPK Terkesan Targetkan untuk Menjerat La Nyalla
- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Dukung Industrialisasi Pedesaan Sebagai Model Nasional
- Nono Sampono: PIK 2 Terbuka untuk Semua Agama, Ini Wajah Toleransi Indonesia
- Ketua Umum Yayasan Sanggar Sinar Suci: Penyambutan Thudong adalah Simbol Persatuan Umat
- Aturan Blending BBM Jelas dan Legal, Penyidikan Harus Transparan
- Oknum Dokter Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di Malang Dipolisikan Korban