Dua Pekan Blokade Saudi, Begini Kondisi Yaman Sekarang
jpnn.com - Yaman terancam tak punya rumah sakit dalam waktu dekat. Pasalnya, saat ini mereka hanya punya persediaan bahan bakar untuk tiga pekan saja.
Blokade Saudi terhadap negara tentangganya itu membuat bantuan asing tak bisa masuk Yaman. Termasuk di antaranya kiriman bahan bakar minyak.
Pada Rabu (16/11), juru bicara PBB Farhan Haq menekankan bahwa bahan bakar sangat penting bagi rumah sakit untuk menghasilkan listrik sekaligus memompa dan memurnikan air.
Dia menambahkan bahwa stok vaksin difteri juga akan habis dalam waktu dua minggu kecuali pengiriman bantuan dilanjutkan.
Pada hari Selasa, juru bicara PBB Stephane Dujarric menekankan bahwa tujuh juta orang sudah berada di ambang kelaparan, dan blokade hanya akan membawa kondisi mereka semakin buruk.
Sementara itu, Kementerian Hak Asasi Manusia Yaman telah mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengecam PBB karena ketidakmampuannya menekan Riyadh untuk mengakhiri blokade tersebut.
Yaman juga menilai bahwa kelambanan PBB memberikan lampu hijau bagi Saudi untuk melanjutkan serangan terhadap Yaman dan melanggar hukum internasional.
Awal bulan ini, Arab Saudi mengumumkan bahwa pihaknya telah menutup perbatasan udara, laut, dan darat Yaman. Kebijakan ini merupakan respons atas serangan rudal pemberontak Houti ke bandara Saudi.
Tak mempedulikan krisis kemanusiaan yang terjadi akibat kampanye pengeboman mereka, sekarang Arab Saudi menghalangi setiap bantuan asing masuk ke Yaman
- Lanjutkan Mandat PBB, KRI SIM-367 Resmi Menerima Bendera UN dari KRI DPN-365
- Afriansyah Noor Keluar dari PBB Setelah Kalah Pemilihan Ketum
- Hadiri Pembukaan Muktamar VI PBB di Bali, Viva Yoga Mauladi Sampaikan Harapan Ini
- Spanduk Dukungan Afriansyah Noor Jadi Ketum PBB Bertebaran di Muktamar VI
- Afriansyah Noor Tegaskan Siap Maju jadi Caketum PBB, Singgung Nama Yusril
- Menjelang Muktamar PBB, Bang Ferry Diunggulkan Jadi Ketua Umum