Dua Pekerjaan Rumah BPR Agar Kompetitif

Dua Pekerjaan Rumah BPR Agar Kompetitif
Dua Pekerjaan Rumah BPR Agar Kompetitif
Posisi BPR memang kian terjepit oleh ekspansi bank umum ke pasar UMKM. Setelah kehadiran Danamon Simpan Pinjam (DSP) yang sarat kontroversi, hadir hingga di pasar-pasar tradisional, kini Bank BTPN juga melakukan langkah senada. Tak hanya itu. Sejumlah bank asing kini juga menyasar pasar UMKM. Sebut saja Rabobank yang baru mengakuisisi Bank Haga dan Hagakita. Bank asing seperti HSBC juga membidik pasar tersebut.

Ketua Umum Perhimpunan BPR Se-Indonesia (Perbarindo) Jatim Soegeng Notodiharjo mengatakan, kondisi tersebut memang menjadi ancaman bagi BPR. "Tapi, bank-bank umum yang membidik skala mikro itu kini juga sudah merasakan betapa sulitnya masuk ke pasar tersebut," ujarnya.

Namun, Sugeng membantah jika menyusutnya BPR karena kalah bersaing dengan bank-bank umum. "Menyusutnya jumlah BPR karena merger sesuai anjuran BI," tuturnya.

Direktur UKM Center FE UI Nining Susilo menambahkan, meski kompetisi kian ketat, BPR terkenal punya nasabah yang loyal. "Ada banyak usaha yang sangat kecil terbantu oleh kehadiran BPR. Saya kira peran BPR dalam beberapa aspek belum tergantikan," ujarnya Jumat lalu (13/11). Dia mencontohkan banyak para pelaku usaha mikro, dengan omzet Rp 10 - 50 juta dalam setahun, sangat terbantu oleh kehadiran BPR.

JAKARTA - Tulah krisis tampaknya masih menjauhi Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Bank yang lebih banyak fokus ke pembiayaan usaha mikro, kecil, dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News