Dua Pelaku Dihantui Arwah \'Penasaran\' Sisca

Kapolrestabes: Kompol A Tidak Terlibat

Dua Pelaku Dihantui Arwah \'Penasaran\' Sisca
Dua Pelaku Dihantui Arwah \'Penasaran\' Sisca

"Melihat W mengambil tas, dia (Sisca) sempat mengejar motor dan nempel di motor (memegangi W yang dibonceng dari belakang), tapi saya disuruh W untuk terus menjalankan motor. Ketika motor dijalankan terasa berat, kata W kalau berhenti nanti mati. Maneh hayang paeh? (kamu ingin mati dalam bahasa Sunda, Red,)" kata A menirukan W.

Di persimpangan jalan tepatnya di dekat lapangan Abra, kata A, motor berhenti. W turun hendak memotong rambut Sisca yang terlilit gear motornya (dengan kecepatan 70 kilometer per jam). Kemudian mereka berdua melarikan diri ke kawasan Cipedes bawah, kemudian berbelok ke Sukagalih dan Pasteur. W kemudian menyuruh A memberentikan laju motornya.

Mereka berhenti di kawasan Sukawarna, W kemudian membuang helm hitam yang dipakainya ke sebuah sungai kecil (got). "Kami kemudian berpisah, W mengajak kabur. Sebelumnya kami membuang tas korban," akunya.

Selang dua hari dari kejadian, A lalu menyerahkan dirinya ke Mapolsek Sukajadi setelah menceritakan apa yang baru saja diperbuatnya pada keluarga dan satu temannya. Dari pengakuan A, motifnya menyerahkan diri karena merasa hidupnya tidak lagi tenang lantaran merasa selalu didatangi dan dgentayangi arwah Sisca. "Saya takut, saya merasa arwahnya selalu mendatangi saya," akunya.

Pengakuan serupa juga diutarakan W, sang otak penjambretan. W mengakui perbuatannya mencekoki A dengan minuman beralkohol. Menurutnya, hal itu agar A lebih 'berani'. Bahkan, W menambahkan minuman beralkohol itu dengan sejenis obat agar efek mabuknya lebih kuat.

Menurutnya, setelah peristiwa itu ia sempat melarikan diri, setelah mengambil uang tunai sebesar Rp1juta dari dalam tas Sisca, ia menyuruh A pergi dan memberikan uang sebesar Rp50ribu, sementara sepeda motornya dia bawa kabur. W lari hingga ke daerah Padalarang. W pun menghubungi istrinya, E. E dan A kembali menemui W datang dengan taksi.

"Saya lari ke Kampung Salajambe, Cianjur, Selasa-nya sempat ke Saguling (membuang barbuk lain) dan hari Minggu saya ditangkap polisi berbaju preman," ucapnya. Alasan W membuang handphone Sisca yang berjenis IPhone pun sama dengan A, yakni merasa dihantui arwah Sisca.

Sebagai informasi, ini bukan aksi W yang pertama kali. Sebelumnya W mengaku pernah melakukan aksi penjambretan di kawasan Mochammad Toha bersama seorang rekannya, polisi kini tengah mencari keberadaannya. Selanjutnya di kawasan Pasteur, namun single fighter, dan aksi yang menewaskan Siska adalah aksi ketiganya.

BANDUNG - Polisi hingga kini masih mendalami berbagai kemungkinan berkembangnya modus di balik kematian Franciesca Yofie (Sisca), korban pembunuhan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News