Dua Pemilu Terakhir Hasilkan Pemerintahan 'Jongos' Asing
Jumat, 13 Juli 2012 – 15:12 WIB
JAKARTA - Pakar hukum tata negara, Margarito Kamis mengatakan kegagalan bangsa dan negara ini dalam memilih presiden yang benar-benar mengurus rakyat, negara dan bangsanya sesungguhnya gambaran riil dari kegagalan partai politik dalam melaksanakan perintah konstitusi.
Kegagalan serupa, menurut Margarito juga bakal terulang pada pemilu presiden 2014 mendatang yang ditandai dengan penyusunan undang-undang Pemilu Presiden yang sangat kental dengan kepentingan partai politik itu sendiri dan mengabaikan kebutuhan bangsa ini terhadap kepemimpinan yang benar-benar mementingkan rakyat, bangsa dan negara ini.
"Indikasinya jelas. Undang-undang yang DPR buat hanya berorientasi untuk meloloskan calon presidennya masing-masing. Soal kepemimpinan bagaimana yang diperlukan oleh bangsa dan negara ini tidak pernah jadi landasan berpikir DPR," kata Margarito Kamis, di press room DPR, gedung Nusantara III, Senayan Jakarta, Kamis (12/7).
Dua kali pemilu presiden terakhir lanjut dia, hanya menghasilkan pemerintahan yang berfungsi sebagai "jongos" asing. "Papua kacau dan Kalimantan amburadul karena sumberdaya alamnya dikuras asing, bukti bahwa pemerintah jadi "jongos" asing," imbuh Margarito.
JAKARTA - Pakar hukum tata negara, Margarito Kamis mengatakan kegagalan bangsa dan negara ini dalam memilih presiden yang benar-benar mengurus rakyat,
BERITA TERKAIT
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang
- Kalah di Quick Count, Ridwan Kamil Masih Tunggu Hasil dari KPU
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Menteri HAM Bereaksi Begini
- Keluarga Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Mengadu ke Polda Jateng
- 8 Rekomendasi IAGL–ITB untuk Kemandirian Energi & Minerba, Dany Amrul Dorong Peran Kampus