Dua Penerjun Payung TNI AU Gugur, Penyebabnya Beda
jpnn.com - JAKARTA - Dua orang penerjun payung TNI Angkatan Udara gugur dalam gladi resik HUT TNI AU ke-70 di komplek Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta, kemarin (7/4).
Kedua prajurit tersebut adalah Kopda Beny Priandi dan Praka Supranoto. Mereka merupakan penerjun yang dimiliki Datasemen Matra 1 Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU.
Meski bersamaan, keduanya gugur disebabkan hal yang berbeda. Kopda Beny, gugur akibat gagal melakukan pendaratan dengan sempurna.
Tubuhnya membentur aspal di terminal selatan Bandara Halim. Diduga dia terkena hembusan angin kencang yang membuat tubuhnya terpelanting keras.
Sementara Pratu Supratono, gugur setelah parasut yang digunakannya gagal mengembang. Akibatnya, tubuhnya menghujam sebuah atap rumah di komplek perumahan TNI AU Halim.
Kedua korban tersebut sempat dilarikan ke Rumah Sakit TNI AU. Namun akibat luka yang parah, nyawa keduanya tidak bisa diselamatkan.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama (Marsma) Dwi Badarmanto memastikan jika kedua prajurit tersebut merupakan orang-orang yang sudah terlatih.
“Mereka dipilih (atraksi di HUT AU) karena sudah dianggap mahir,” ujarnya saat dihubungi Jawa Pos kemarin.
- Ignasius Jonan dan Susi Pudjiastuti Akan Jadi Tim Ahli Dedi Mulyadi
- BUMN Siapkan Mitigasi Bencana Hingga Kecelakaan Untuk Mudik 2025
- Usut Kasus Korupsi, Polda Sulteng Panggil Pejabat Pemkab Banggai
- Hakim Bebaskan Septia eks Karyawan yang Dipolisikan Jhon LBF
- Persekutuan Doa Oikumene Adriella Dharma Wanita Pusat Gelar Ibadah Natal dan Tahun Baru 2025
- KY Pelajari Vonis Bebas WN China Penambang Ilegal di Kalbar