Dua Penerjun Payung TNI AU Gugur, Penyebabnya Beda
jpnn.com - JAKARTA - Dua orang penerjun payung TNI Angkatan Udara gugur dalam gladi resik HUT TNI AU ke-70 di komplek Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta, kemarin (7/4).
Kedua prajurit tersebut adalah Kopda Beny Priandi dan Praka Supranoto. Mereka merupakan penerjun yang dimiliki Datasemen Matra 1 Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU.
Meski bersamaan, keduanya gugur disebabkan hal yang berbeda. Kopda Beny, gugur akibat gagal melakukan pendaratan dengan sempurna.
Tubuhnya membentur aspal di terminal selatan Bandara Halim. Diduga dia terkena hembusan angin kencang yang membuat tubuhnya terpelanting keras.
Sementara Pratu Supratono, gugur setelah parasut yang digunakannya gagal mengembang. Akibatnya, tubuhnya menghujam sebuah atap rumah di komplek perumahan TNI AU Halim.
Kedua korban tersebut sempat dilarikan ke Rumah Sakit TNI AU. Namun akibat luka yang parah, nyawa keduanya tidak bisa diselamatkan.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama (Marsma) Dwi Badarmanto memastikan jika kedua prajurit tersebut merupakan orang-orang yang sudah terlatih.
“Mereka dipilih (atraksi di HUT AU) karena sudah dianggap mahir,” ujarnya saat dihubungi Jawa Pos kemarin.
- Sosiolog UI Sebut Lukisan Yos Suprapto Tak Melanggar Etika dan Relevan dengan Isu Pangan
- Yayasan GSN Salurkan Pupuk Gratis dan Sprayer ke Petani di Magelang
- 2024, Grab Telah Menyalurkan Bantuan USD 1 Juta Kepada Mitra dan UMKM
- Ini Fungsi Dewan Pertahanan Nasional yang Dibentuk Presiden Prabowo
- Kronologi Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang sebelum TNI-Polri Tembak Mati Komandan KKB
- Libur Nataru, Polda Jabar Lakukan Pembatasan Operasional Angkutan Barang