Dua Pengintai Novel Baswedan Masih Dikejar, di Mana?
Seperti Deadpool, Batman, Power Rangers, dan Deadstroke. Mereka berjalan di antara masyarakat yang menghabiskan Minggu paginya di sekitar Bundaran Hotel Indonesia itu.
”Ini bentuk gimmick saja. Kan ada Guardian of The Galaxy. Nah ini kami sebut Guardian of KPK,” ujar Tibiko Zabar Pradano, koordinator aksi.
Aksi tersebut diikuti oleh perwakilan dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Sekolah Anti Korupsi, dan komunitas anti korupsi dari Tangerang. ”KPK juga perlu membentuk tim internal untuk mengawal para penyidiknya,” tambah dia.
Tibiko menuturkan selama ini teror pada penyidik KPK memang sudah cukup sering. Tapi, penyelesaian kasus teror tersebut belum pernah terselesaikan tuntas.
”Aksi ini untuk mengingatkan terus kalau aksi untuk Novel itu yang terakhir kalinya. Untuk itu harus diusut tuntas. Kami mendesak polisi agar serius menangkap pelaku,” ujar aktivis ICW tersebut.
Dia menyebutkan aksi pelemahan terhadap KPK bukan hanya dengan teror saja. Tapi, ada pula rencana untuk revisi undang-undang 30/2002 tentang KPK.
”Karena revisi itu arahnya melemahkan KPK. Kami juga bikin aksi dukungan pada KPK saat itu,” tambah dia.
KPK selama ini hampir selalu banjir dukungan pada saat mendapatkan tekanan atau teror. Pasca serangan air keras terhadap Novel itu hampir semua aktivis anti korupsi sampai presiden langsung bereaksi keras dan mendukung KPK.
Pihak kepolisian sampai saat ini belum berhasil menyergap lokasi persembunyian dua orang terduga pengintai rumah Novel Baswedan.
- 5 Berita Terpopuler: KemenPAN-RB Punya Info Terbaru, Dirjen Nunuk Bergerak Urus Guru Honorer, tetapi Masih Proses
- Mahasiswa Desak KPK Periksa Bupati Daerah Ini
- KPK Jerat 2 Orang sebagai Tersangka Kasus Korupsi PT PP
- Dilaporkan Eks Staf Ahli DPD ke KPK, Senator Rafiq Al Amri: Apa-apaan ini?
- Jelang Nataru, Banyak Pejabat Terima Gratifikasi, KPK Bilang Begini
- Eks Staf Ahli DPD Laporkan Senator ke KPK