Dua Perempuan Ini Pahlawan Pendidikan Warga Suku Anak Dalam

“Alhamdulilah mereka semua saat ini mengalami kemajuan yang signifikan, mereka sudah banyak mengerti tentang hukum-hukum dan syariat dalam Islam. Seperti halnya mandi junub, dan barang yang diharamkan dan yang dihalalkan dalam Islam,” ungkap Koes Darqis.
Sementara Kusdian mengajaricara membaca dan menulis yang baik dan benar, mulai dari anak anak hingga orang dewasa.
“Dulu mereka tidak mengenal membaca dan menulis, Alhamdulilah saat ini mereka sudah ada yang bisa membaca dan menulis dengan baik,” cerita Kusidan.
Kepala Desa Bungku Utut Adianto, menyebut dua perempuan relawan itu merupakan pahlawan bagi warga di sana.
Dia katakan, tempat dua Kartini itu memberikan ilmu ini hanyalah sebuah bilik seadanya yang dibuat secara swadaya oleh masyarakat sekitar.
Dia juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Batanghari memberikan perhatikan lebih kepada warga Suku Anak Dalam dalam bidang pendidikan.
“Baik sarana maupun prasarana, agar pendidikan Suku Anak Dalam bisa bersaing sesuai dengan keadaan dan zaman saat ini. Karena pendidikan sangatlah penting dan utama bagi kehidupan” harap Utut Adianto.(***)
Koes Darqis dan Kusdian mengabdi demi memberikan ilmu pendidikan bagi warga Suku Anak Dalam. Keduanya bukan PNS, tapi relawan.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Mercy Barends Buka-bukaan soal Kondisi Pendidikan di Daerah 3T
- Gubernur Jateng Dukung Penuh Program Sekolah Rakyat, Mulai Siapkan Lahan
- Waka MPR: PAUD Nonformal Bagian tak Terpisahkan dari Peta Jalan Pendidikan
- Waka MPR Lestari Moerdijat Dorong Layanan Pendidikan yang Merata Segera Diwujudkan
- Soroti Kebijakan Pendidikan, Mercy Minta Tak Ada PHP di Daerah 3T
- Waka MPR Minta Pemda Dukung Aturan SPMB 2025 demi Permudah Akses Belajar bagi Anak