Dua Personil TNI Tewas Diserang KKB Di Papua
Atas laporan ini Satgas Gakum TNI bersama Polri meningkatkan kegiatan patroli pengamanan di tempat yang diduga menjadi basis kegiatan KKB.
"Untuk melindungi keselamatan dan memberikan rasa aman kepada warga terutama menjelang perayaan Natal," katanya.
Sementara itu, dikutip dari Reuters, Asisten intelijen Danjen Kopassus Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan personil militer Indonesia dan penduduk setempat diserang KKB saat sedang mengangkut barang untuk perayaan akhir tahun dari landasan helikopter ke desa Kulapa di Kabupaten Intan Jaya.
"Sekitar 150 meter dari pinggiran desa, tiba-tiba 10 anggota kelompok separatis bersenjata dengan berbagai senjata diserang," kata Aidi.
Menurutnya jenazah kedua tentara masih di lokasi penembakan. Medan yang berat, cuaca buruk dan sarana komunikasi yang terbatas di daerah itu menghambat evakuasi para korban.
Wilayah bekas koloni Belanda yang kaya sumber daya itu dimasukkan ke dalam wilayah NKRI setelah melalui proses referendum kontroversial yang didukung PBB pada tahun 1969.
Sejak itu wilayah tersebut telah mengalami beberapa dekade konflik separatis.
Bulan Agustus lalu kawasan ini dilanda aksi unjuk rasa dan kerusuhan yang meluas ke beberapa wilayah, yang memicu pihak keamanan Indonesia mengirim sekitar 6.000 personel militer dan polisi tambahan ke wilayah tersebut.
Dua anggota TNI tewas dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua hari Selasa (17/12/2019) demikian menurut keterangan resmi dari TNI
- Terduga Pelaku Penembakan Warga di Nagan Raya Ditangkap Polisi
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Letjen TNI Richard Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K ke Afrika Tengah
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas
- Putusan MK jadi Kekuatan Bawaslu Awasi ASN, TNI, Polri, hingga Kades yang Tak Netral