Dua Pesawat Dua Kejadian
Oleh Dahlan Iskan
Begitu mendarat di Dalian pesawat ditahan. Berikut pilotnya. Untuk dilakukan pemeriksaan. Ada dua mengapa.
Pertama, mengapa tekanan udara hilang di atas Xiamen.
Kedua, mengapa meneruskan penerbangan. Kok tidak mendarat darurat di Xiamen. Atau di bandara sekitarnya: Jianmen, Shantou, Fuzhou. Seperti Ryan Air yang memutuskan mendarat darurat di Frankfurt.
Ketahuan: pilotnya merokok. Rokok elektronik.
Ketahuan: salah pencet tombol. AC mati. Padahal tekanan udara itu dialirkan lewat pendingin udara itu.
Yang perlu dipuji: ketenangan para pilot itu. Yang di Amerika. Yang di Tiongkok. Yang di Jerman. Yang di atas Galunggung.
Bahkan juga yang di Solo dulu itu: masih sempat-sempatnya mencari sungai untuk mendarat di situ. Saya jadi ingin tahu: apakah para pilot juga setenang itu saat bertengkar dengan istrinya.(***)
Pesawat Ryan Air tujuan Kroasia ‘jatuh’ sedalam 9.000 meter selama satu menit. Sedangkan Air China ‘jatuh’ setinggi 8.000 meter tak lama setelah take off.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi