Dua Polisi Diduga Diculik Teroris Di Poso
Selasa, 16 Oktober 2012 – 08:45 WIB
Ledakan bom di Poso itu terjadi di jalan Tabatoki, Kelurahan Kawua, Kecamatan Poso, Kota Selatan. Bom ini meledak di garasi mobil di rumah Okri Mamuaya (48), PNS di Dinas Pekerjaan Umum Poso. Suara ledakan terdengar hingga radius 2 kilometer. Ledakan terjadi saat pemilik rumah menonton televisi bersama istrinya, Sherly Lengkey. Ledakan ini menyebabkan kendaraan jenis Toyota Avanza bernomor polisi DN 332 EY mengalami kerusakan pada bagian belakang. Kerusakan juga terjadi pada kaca jendela rumah di bagian depan serta plafon rumah di bagian teras yang bocor.
Di hari yang sama, ledakan juga terjadi di pada pukul 21.15 WIT di sekitar Kompleks Pertigaan Gereja Imanuel Taripa, Kecamatan Pamona Timur, Kabupaten Poso. Saat itu terdengar suara letusan satu kali. Juga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
"Hal ini memang diduga berkait dengan hal-hal aktivitas kelompok-kelompok yang selama ini kita duga melakukan pelatihan di Poso, dan yang beberapa waktu lalu terungkap,"jelas Boy. Sebelumnya, terduga teroris Imron (26) ditangkap di Jalan Kangkung Kelurahan Balaroa, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (8/10/2012).
Imron diketahui sebagai kurir buronan teroris Santoso. Santoso merupakan pemimpin pelatihan militer di wilayah Poso. Santoso ini sekarang oleh Densus dilabeli sebagai the most wanted terorist itu diduga terlibat dalam sejumlah aksi teror termasuk dalam aksi penembakan tiga anggota polisi di BCA Palu pada 25 Mei 2011.
JAKARTA---Densus 88 Mabes Polri sedang melakukan operasi pencarian terhadap dua polisi yang hilang di Poso, Sulawesi Tengah. Keduanya sudah sepekan
BERITA TERKAIT
- Oknum TNI Pelaku Penusukan 2 Warga di Semarang Berpangkat Kopral Satu
- ReCURE dan SKSG UI Meluncurkan World Terrorism Index 2024
- Banyak Guru Honorer di Jabar Belum Diangkat PPPK, FKGH Tuntut Keseriusan Pemerintah
- Selesai Diperiksa KPK, Sekjen PDIP Melenggang Pulang
- Kepala Daerah Bakal Digembleng Prabowo, Istana: Biar Paham Arah Pembangunan Negara
- Mintarsih Ungkap Banyak Perusahaan Didirikan Purnomo Prawiro Sudah Bangkrut