Dua Politisi Partai Besar Berebut Blok Kangean
Rabu, 06 Juli 2011 – 19:19 WIB
JAKARTA - Pengamat Migas Dr. Kurtubi mencurigai keterlibatan sejumlah politisi yang memainkan penjualan saham hak partisipasi daerah (participating interest) di Blok Kangean Madura. “Sebenarnya, permainan seperti ini bukan hal baru. Apalagi melibatkan politisi,” kata Kurtubi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (6/7). Menurutnya, permainan seperti ini tidak hanya terjadi di blok Kangean. Tetapi juga terja di blok-blok lain. “Jejak mereka sangat terlihat, namun jarang tersentuh,” ujarnya. Seperti diketahui, penjualan 10 persen saham hak partisipasi daerah Blok Kangean saat ini memang menimbulkan sejumlah persoalan. Diduga penjualan ini melibatkan broker-broker politisi dari dua partai besar di Indonesia. Dua politisi dari dua partai yang berbeda , yakni dari PDI Perjuangan dan salah satu pengurus Partai Golkar tengah bersaing untuk memperebutkan Blok Kangean. Menurut sejumlah sumber yang layak dipercaya menyebutkan, politisi dari PDI Perjuangan menggandeng sebuah perusahaan swasta yang akan disandingkan dengan Pemda Sumenep. Sementara politisi dari Golkar menopang perusahaan Bakrie Grup. sedang membantu Pemda Sumenep melakukan negosiasi dengan pihak Pemprov Jawa Timur menyangkut besaran Participating Interest untuk masing-masing daerah. “Kalau pembagiannya 50-50 itu tidak adil. Mestinya Pemda Sumenep 60% sedang Pemprov 40%,” katanya. Said menyebut, untuk membantu Pemda Sumenep itu ia telah menyewa perusahaan konsultan migas.
Baca Juga:
Politisi dari PDI Perjuangan Said Abdullah membantah dirinya sebagai bertindak broker dalam perebutan Blok Kangean. Meski begitu, ia mengakui kalau dirinya
Baca Juga: