Dua Pria Tercurigai Penyiram Novel Ternyata Informan Polisi

Argo mengatakan, M berprofesi sebagai "mata elang" atau orang yang dibayar perusahaan leasing untuk mencari nasabah peminjam dana untuk kredit motor yang menunggak. "Mereka bertugas mencari kendaraan yang dicicil yang tidak lancar pembayaran," katanya.
Saat ini, kata dia, H dan M tengah dikonfrontasi dengan saksi D dan Y. "Masih diperiksa di Ditkrimum Polda Metro Jaya," jelasnya.
Saksi M dan H kadang-kadang digunakan polisi untuk mendapatkan informasi terkait laporan pencurian kendaraan bermotor. "Dua orang ini informannya," tegas dia.
Sudah banyak kerja sama yang dilakukan M dan H dengan polisi untuk membongkar kasus curanmor terutama di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. "Sesuai data Januari-Februari ada 27 laporan polisi soal curanmor 27 di Kelapa Gading. Mereka membantu (membongkar) curanmor 20 kali," katanya.
Aparat meminta bantuan mereka untuk memantau nomor polisi kendaraan yang hilang. Karenanya sekali lagi Argo menegaskan, kedua orang yang difoto masyarakat dan dicurigai ini bukanlah pelaku penyiraman Novel.
"Sekarang kami masih periksa. H dan M bukan pelaku penyiraman," tegasnya. (boy/jpnn)
Polda Metro Jaya sudah memeriksa dua orang yang dicurigai sebagai penyiram air keras kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Redaktur & Reporter : Boy
- Doktor Cumlaude Trimedya Dorong Optimalisasi Pengelolaan Barang Sitaan
- Pakar Hukum UI Nilai KPK Terkesan Targetkan untuk Menjerat La Nyalla
- Baru Menang Tender, Kontraktor Dimintai Rp 500 Juta, Alamak
- Tulis Surat, Hasto: Makin Lengkap Skenario Menjadikan Saya sebagai Target
- Merasa Fit, Hasto Kristiyanto Tunjukkan Dokumen Perkara di Sidang
- KPK Menggeledah Rumah La Nyalla, Hardjuno: Penegakan Hukum Jangan Jadi Alat Politik