Dua Proyek Hemat Rp 600 M Setahun

Tak Boleh Tebang Pohon di PLTU Manokwari

Dua Proyek Hemat Rp 600 M Setahun
Dua Proyek Hemat Rp 600 M Setahun
Semua teman PLN Kaimana berkumpul di sini. Ada kelapa muda, jagung rebus, keladi tumbuk, dan pisang goreng yang rasanya amat khas. Bukan pisang kapok, tapi juga bukan pisang raja. Orang Kaimana menyebut pisang raja, tapi istri saya mengingatkan bahwa inilah yang disebut pisang "raja nangka".

Sambil menikmati senja di Kaimana, kami mengobrolkan soal PLN dan listrik Indonesia ke depan. Kami ceritakan juga prestasi teman-teman di berbagai daerah untuk bisa menjadi acuan: Jatim dan Jabar yang sudah memiliki beberapa daerah yang gangguan listriknya sudah mulai hilang sama sekali. Atau bagaimana teman-teman di Jateng di bawah pimpinan Franz Mangara Simanjuntak begitu gigihnya mengatasi persoalan listrik akibat meletusnya Gunung Merapi. Atau bagaimana teman-teman di Pondok Gede, Jakarta, bersih-bersih trafo. Dan banyak cerita lagi seperti itu.

 

Keesokan harinya pun seluruh karyawan PLN mengikuti saya jalan kaki selama satu jam keliling kota Kaimana. Lalu, kami sama-sama makan nasi kuning dengan lauk ikan cakalang yang sangat lezat.

 

Dari Kaimana kami terbang ke Manokwari. Tentu melintas di atas wilayah Wasior yang dulu tidak dikenal tapi kini jadi bintang itu. Di Manokwari, PLN juga akan membangun PLTU yang cukup besar: 2 x 7 MW. Lokasinya juga sudah ditentukan, tapi kami merahasiakan. Sekali lagi, soal tanah bisa membuat sebuah proyek gagal diwujudkan.

 

SAYA sendiri sudah berkali-kali ke Papua. Tapi, baru kali ini ke Papua sebagai Dirut PLN. Saya dan rombongan mendarat pertama di Sorong. Di sinilah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News