Dua Saksi Kasus Dugaan Gratifikasi Ditjen AHU Mangkir
jpnn.com - JAKARTA -- Kejaksaan Agung terus menggeber penyidikan dugaan korupsi terkait gratifikasi di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Sejumlah saksi kembali diagendakan menjalani pemeriksaan untuk melengkapi berkas tersangka NA, Kepala Sub Direktorat Badan Hukum pada Ditjen AHU Kemenkumham dan LSH, Direktur Perdata pada Ditjen AHU Kemenkumham.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Tony T Spontana menjelaskan, tiga notaris diagendakan menjalani pemeriksaan, Senin (6/10).
Mereka adalah I Nyoman Satria Wijaya, Notaris di Kabupaten Tangerang, Banten, Agie Anggoro, Notaris di Kota Semarang, Jawa Tengah, Robby Leo Selamat, Notaris di Kota Tangerang, Banten.
Namun, ketiga saksi itu tak hadir memenuhi panggilan anak buah Jaksa Agung Basrief Arief.
"Saksi Agie Anggoro tidak hadir memenuhi panggilan penyidik dengan alasan sakit," ungkap Tony, Senin (6/10).
Parahnya lagi, dua dari tiga saksi tak hadir tanpa memberikan keterangan. "Sedangkan untuk Saksi I Nyoman Satria Wijaya dan Saksi Robby Leo Selamat, tidak hadir tanpa ada keterangan," kata Tony.
Dalam kasus ini penyidik sudah memeriksa Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana dan stafnya, Zamrony sebagai saksi. Sejauh ini baru dua tersangka yang ditetapkan. Kejagung berjanji akan terus melakukan pengembangan. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Kejaksaan Agung terus menggeber penyidikan dugaan korupsi terkait gratifikasi di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian
- Ivan yang Suruh Siswa Menggonggong Dapat Kejutan dari Tahanan Polrestabes Surabaya
- Pengukuhan Kepengurusan KWP 2024-2026, Ariawan: Saatnya Bersinergi dan Berkolaborasi
- KPK Dalami Keterlibatan David Glen di Kasus TPPU Abdul Gani Kasuba
- Jaksa Agung ST Burhanuddin Soal Jaksa yang Terlibat Judol Hanya Iseng-Iseng, Astaga!
- Pordasi Era Kepemimpinan Aryo Djojohadikusumo Siap Kirim Atlet ke Olimpiade LA 2028
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan