Dua Selamat karena Meloncat sebelum Bus Menghantam

Dua Selamat karena Meloncat sebelum Bus Menghantam
KORBAN: Salah seorang korban kecelakaan Bus Karunia Bakti, Dede Ridwan (20), kemarin mendapat kunjungan kedua orantuanya di ruang perawatan Dahlia kelas III RS PMI Bogor. Foto: Radar Bogor/JPNN

Setelah Aisyah tiba, azan magrib pun berkumandang. Karena itu, Aap meminta izin kepada Aisyah karena ingin melaksanakan salat Magrib sebelum pulang. Saat Aap keluar dari warung itulah, dari selatan (Cisarua, Bogor) melaju bus dengan kecepatan tinggi dan menyisir belasan kendaraan roda dua dan empat. Bruk…bruk...!!! Bus Karunia Bakti yang lepas kendali itu menghantam warung Baso Ojojali, kemudian nyungsep ke jurang sedalam 10 meter.

Aisyah dan enam orang yang sedang menikmati bakso terseret hingga jatuh ke jurang bersama para penumpang bus. Dua di antara delapan orang penumpang mobil dinas selamat dari maut karena meloncat sebelum bus menabrak warung bakso itu. ’’Saya langsung menolong Aisyah, tapi nyawanya tak tertolong,’’ ujar Aap kepada Radar Bogor.

Aap shock melihat teman kerjanya tak bernyawa. Dia kehilangan Aisyah yang telah menemani menjual bakso selama setahun terakhir. ’’Saya ngeri melihat mayat bergelimpangan. Motor-motor pada hancur,’’ tambah Aap.

Aap mengaku sudah ada tanda-tanda buruk sebelum kejadian nahas itu. Sejak pagi, perasaannya tidak enak setelah kehilangan kompor gas. ’’Jumat pagi kompor gas di warung hilang. Tadinya ada tiga, sekarang tinggal dua. Ternyata ini pertanda Aisyah akan pergi selamanya,’’ tutur Aap sedih.

Tujuh orang yang berada di sebuah warung bakso di kawasan di Cisarua, Bogor, tewas setelah disantap bus Karunia Bakti pada Jumat malam lalu (10/2).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News