Dua Selamat karena Meloncat sebelum Bus Menghantam
Minggu, 12 Februari 2012 – 07:29 WIB
Di ruangan terpisah, salah seorang korban, Atang, 32, menuturkan bahwa sebelum terjadi kecelakaan dirinya sempat melihat bus Karunia Bakti melaju dalam kecepatan tinggi. Dengan ganasnya, bus menghantam mobil lain yang berada di depannya sebelum akhirnya menabrak bus Doa Ibu yang ditumpangi Atang.
Atang yang duduk di bagian tengah itu tak sempat menyelamatkan diri seperti berlindung di bawah jok. Akibatnya, dia menderita luka patah di bagian rusuk kanan dan kepala karena terkena serpihan kaca dan harus mendapat sedikitnya enam jahitan. ’’Sebelum pingsan saya mendengar teriakan minta tolong. Begitu sadar, saya sudah ada di ruang IGD RS Paru,’’ jelasnya.
Atang mengaku seperti mengalami mimpi buruk saat bus Karunai Bakti menabrak Doa Ibu. Apalagi, dia juga melihat bus tersebut menabrak warung dan sepeda motor yang berada di dekatnya. ’’Saya sendiri menghantam jok saat dua bus saling berbenturan. Semua orang yang berada di dalam kena semua karena tak sempat berlindung,’’ imbuhnya.
Saat berada di rumah sakit, dia melihat belasan orang lainnya mendapat perawatan oleh petugas medis. Lantai ruang IGD banjir darah karena banyaknya korban luka. Dia juga menyaksikan beberapa korban tewas dimasukkan kantong mayat dibawa ke salah satu bagian ruangan RS Paru. ’’Suasana begitu mencekam. Saya sendiri baru sadar kalau tangan dan kepala saya penuh luka,’’ kenangnya.
Tujuh orang yang berada di sebuah warung bakso di kawasan di Cisarua, Bogor, tewas setelah disantap bus Karunia Bakti pada Jumat malam lalu (10/2).
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408