Dua Selamat karena Meloncat sebelum Bus Menghantam

Dua Selamat karena Meloncat sebelum Bus Menghantam
KORBAN: Salah seorang korban kecelakaan Bus Karunia Bakti, Dede Ridwan (20), kemarin mendapat kunjungan kedua orantuanya di ruang perawatan Dahlia kelas III RS PMI Bogor. Foto: Radar Bogor/JPNN

Kedukaan keluarga yang tinggal di Kampung Salamnunggal, Kecamatan Leles, Tasikmalaya, itu bahkan nyaris berlipat. Sebab, Ramka juga berada di dalam bus nahas tersebut dengan dipangku sang nenek sepanjang perjalanan.

Tapi, ketika Lukman Iskandar mulai kehilangan kendali bus yang remnya blong, lalu menabrak sembilan kendaraan di depannya sebelum nyungsep di halaman sebuah vila, Ramka ternyata terpental dari pangkuan sang nenek dan terlempar keluar. Ternyata, itu justru menyelamatkan nasibnya.  ’’Alhamdulillah, Ramka mah salamet (selamat),” kata Resno kepada Radar Tasikmalaya (Jawa Pos Group/JPNN).

Dedah menaiki bus Karunia Bakti dengan tujuan Bogor. Dia berniat menengok keponakannya yang sakit. ’’Biasanya Teteh ke rumah saudara di Bogor pas Lebaran,’’ terang Wawang, 25, adik korban di sela-sela pemakaman.

Menurut Wawan, Dedah adalah janda tiga anak yang hidup bersama adik dan ibunya. ’’Saudara yang berada di Bogor itu tinggal di Kampung Tapos, Desa Cibedug, Kecamatan Ciawi. Sebelum sampai, eh malah kecelakaan,’’ ujarnya. (Dilengkapi laporan Radar Tasimlaya/mtq/nal/rur/cr1/jpnn /c4/ttg)

Tujuh orang yang berada di sebuah warung bakso di kawasan di Cisarua, Bogor, tewas setelah disantap bus Karunia Bakti pada Jumat malam lalu (10/2).


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News