Dua Selat 'Hadang' Network Trans Asia Highway

Pemerintah Buka Pintu Bagi Investor

Dua Selat 'Hadang' Network Trans Asia Highway
Dua Selat 'Hadang' Network Trans Asia Highway
Salah satu usaha pemerintah Indonesia, adalah dengan memaksimalkan Public Private Partnership (PPP) atau keterlibatan pihak swasta untuk menanamkan investasi di bidang transportasi. Melihat peluang yang besar, Indonesia kata Syahrial menjadi salah satu negara dengan potensi investasi transportasi yang cukup memikat para calon investor.

"Kita akan kembangkan PPP dengan memundahkan investor menanamkan investasinya. Karena kalau diserahkan pada pemerintah, itu tidak akan mudah dan tidak ada uang sebesar itu. Tinggal nanti regulasinya bagaimana, semisal pengaturan antar kedua negara yang tetap akan diatur oleh pemerintah,’’ kata Syahrial.

Ditanya mengenai prioritas membangun jembatan diantara kedua selat tersebut, Syahrial mengatakan, saat ini yang lebih mendapat lirikan investor adalah Selat Sunda. Sedangkan untuk Selat Melaka, masih menunggu kepastian investor. Meski pemerintah Indonesia berjanji dan mempromosikan akan memberikan kemudahan, bukan berarti serta merta penawaran membangun jembatan antar Selat tersebut akan berlangsung mulus.

"Khusus untuk Selat Melaka, itu regulasinya sangat sulit sekali karena menghubungkan dua negara. Terlebih lagi, selat Melaka merupakan selat dengan aktifitas transportasi yang padat antar negara di dunia. Selat Sunda, katanya sudah ada yang berminat tapi juga belum pasti. Bagi kita, meski investornya cuma satu, tetap akan kita gol-kan pembangunan jembatan tersebut, karena memang menjadi target pemerintah," jelas Syahrial. (afz/jpnn)

JAKARTA - Indonesia, sudah ditetapkan masuk dalam jajaran negara yang tergabung dalam Network Trans Asia Highway. Namun selat Malaka dan Selat Sunda


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News