Dua Skema Evakuasi WNI dari Wuhan, Tinggal Eksekusi
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay ikut memantau proses evakuasi WNI dari Provinsi Hubei, khususnya Kota Wuhan, Tiongkok. Saat ini, pemerintah Indonesia sedang menjalin komunikasi dengan otoritas Negeri Tirai Bambu.
Menurut Saleh, berdasarkan informasi otoritatif dari pihak Kementerian Kesehatan, evakuasi terhadap WNI memang akan segera dilakukan berdasarkan perintah Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
“Tetapi ada yang perlu diperjelas, evakuasi itu masih menunggu otoritas China. Kalau otoritas China mengatakan bahwa WNI sudah bisa dievakuasi, maka itu akan diberangkatkan,” ucap Saleh saat dikonfirmasi jpnn.com, Jumat (31/1).
Saat ini, pemerintah tinggal menunggu informasi terbaru dari otoritas Tiongkok, karena akses bagi WNI keluar dari Hubei, terutama Kota Wuhan secara prinsip sudah diberikan. Hanya saja evakuasi baru bisa dilakukan setelah mengikuti serangkaian pemeriksaan.
“Mereka sebelum mengeluarkan, diperiksa dahulu kesehatannya. Kalau dinyatakan sehat, tidak terjangkit baru dikeluarkan,” jelas politikus PAN ini.
Pemerintah sendiri menurut informasi yang dia dapat akan menerapkan dua skema evakuasi. Bagi WNI yang dinyatakan sehat oleh otoritas di Wuhan, dipindahkan terlebih dahulu ke lokasi terdekat yang bebas virus Corona. Itu untuk memastikan mereka benar-benar tidak terjangkit.
“Kedua, yang langsung diberangkatkan dari Wuhan Indonesia. Ini yang nanti akan menjadi tanggung jawab pemerintah kita," ujar wakil rakyat asal Sumatera Utara ini.
Saleh berharap informasi terkait perkembangan proses evakusasi WNI dari Wuhan terus diperbaharui oleh pemerintah, sehingga masyarakat yang keluarganya masih ada di sana tidak khawatir.
“Eksekusi evakuasinya tinggal menunggu setelah dinyatakan bersih. Ini perlu disampaikan ke masyarakat yang keluarganya ada di Wuhan, sehingga tidak menimbulkan kekhkawatiran berlebihan," tandas Saleh.(fat/jpnn)
Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay ikut memantau proses evakuasi WNI dari Provinsi Hubei, khususnya Kota Wuhan, Tiongkok.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Terungkap saat RDP di Komisi III, Anak Bos Toko Roti Pernah Bilang Kebal Hukum
- Seleksi PPPK 2024 Tahap 3 Bisa Selamatkan Honorer TMS, Jangan Ada PHK Massal
- Ini Alasan PAN Setuju Usul Presiden Kada Kembali Dipilih DPRD
- PAN Sambut Positif Usul Prabowo soal Kepala Daerah Dipilih DPRD