Dua Tamu Misterius yang Membunuh Tuan Rumah Itu Diringkus, Motifnya...

jpnn.com, PALEMBANG - Jajaran Satreskrim Polresta Palembang akhirnya meringkus dua pembunuh Martono, 43, penjaga malam depot pasir di kawasan Keramasan, Palembang, Sumsel, kemarin.
Mereka, Ario Deni (24) dan Fuji (22), sama-sama warga Desa Tanjung Baru, Kecamatan Muara Belida, Muara Enim.
Keduanya ditangkap di tempat persembunyian di Desa Patra, Banyuasin, Rabu (9/8), pukul 01.00 WIB. Saat ini, keduanya ditahan di Mapolresta Palembang.
Tersangka Deni mengaku, tak ada niat mau menghilangkan nyawa warga Jl Jepang, Kelurahan Keramasan, Kertapati itu, dua hari lalu.
“Aku ajak Fuji untuk berikan pelajaran karena dia (korban) sudah jebloskan adik aku ke penjara,” ucapnya dengan tangan terborgol.
Diungkap tersangka, adiknya, Nanda, sekitar satu bulan lalu ketahuan maling tabung LPG milik korban. Karena dilaporkan ke polisi, Nanda pun ditahan. "Kami sudah mencoba berdamai tapi dia tidak mau," lanjut tersangka.
Dia pun akhirnya menaruh dendam kepada korban. Senin (7/8) tengah malam, tersangka dan temannya, Fuji mendatangi rumah korban. “Aku bawa pisau, sedang Fuji bawa pedang,” cetusnya. Begitu bertemu korban di rumahnya, tersangka mengaku langsung menikamnya dua kali.
“Kami tidak tahu kalau dia sudah meninggal karena tak ada maksud membunuh," kilahnya. Sedang Fuji mengaku hanya membantu temannya itu untuk balas dendam. Dia tidak diupah dan ikut menghabisi nyawa korban karena sudah berteman dengan Deni sejak SD. Mereka juga bertetangga.
Jajaran Satreskrim Polresta Palembang akhirnya meringkus dua pembunuh Martono, 43, penjaga malam depot pasir di kawasan Keramasan, Palembang,
- CPNS dan PPPK Palembang Bakal Dilantik dalam Waktu Dekat
- Tegas, Dansat Brimob Polda Sumsel Pecat Dua Anggotanya, Fotonya Dicoret
- Bukan Bunuh Diri, Bernard Rivaldo Tewas Dibunuh Gegara Utang Rp 100 Ribu
- Pencurian Tabung Gas Terjadi Berulang Kali, Rahmad Curhat Begini
- Herman Deru Dampingi Presiden Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi Se-Indonesia
- Dokter PPDS Anestesi Unsri Diduga Jadi Korban Kekerasan Konsulen di RSUP Hoesin Palembang