Dua Tentara Inggris Tewas di Irlandia Utara
Proses Damai Terancam
Senin, 09 Maret 2009 – 07:37 WIB
"Tidak ada seorang pembunuh pun yang akan mampu menggagalkan proses damai yang sudah mendapatkan dukungan penuh masyarakat Irlandia Utara," ucapnya.
Dari Dublin, pemerintah Republik Irlandia menegaskan bahwa insiden kecil itu tidak akan membuat masyarakatnya kembali terjerumus ke dalam konflik berkepanjangan. "Kekerasan sudah lama ditolak penduduk pulau ini. Baik yang tinggal di utara maupun selatan," tandas PM Irlandia Brian Cowen.
Dalam serangkaian konflik internal antaretnis maupun penganut agama di Irlandia sebelum tercapainya kesepakatan damai Jumat Agung pada 1998, sedikitnya 3.000 orang dinyatakan tewas. Irlandia Utara yang merupakan negara protektorat Inggris memang terbelah di antara dua kelompok agama tersebut, yakni Protestan yang pro-Inggris dan Katolik yang berpihak kepada Republik Irlandia.
Tak lama setelah insiden Minggu dini hari WIB itu pecah, pemerintah Inggris dan Irlandia langsung melancarkan investigasi. Kepala Polisi Superintenden Derek Williamson dipercaya sebagai pimpinan tim pemburu.
BELFAST - Suasana di Irlandia Utara kembali memanas. Itu terjadi setelah dua serdadu Inggris tewas dan empat lainnya terluka dalam serangan yang
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer