Dua Terduga Teroris Makassar yang Ditembak Mati sudah Rencanakan Bom Bunuh Diri

jpnn.com, MAKASSAR - Dua terduga teroris berinisial MR, 45, dan SA, 22, yang ditembak mati Densus 88 Antiteror ternyata sudah merencanakan aksi bom bunuh dirinya dalam waktu dekat ini.
Hal itu disampaikan Analis Utama Intelijen Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Ibnu Suhendra, di Makassar, Kamis.
"Keduanya itu sudah meniatkan dan merencanakan bom bunuh dirinya. Mengenai di mana dan kapang itu kami belum dapat," ujar dia, di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan, kedua terduga teroris ini sudah melakukan persiapan panjang untuk menyukseskan niatnya itu, salah satunya berlatih secara rutin menembak di hutan dan naik gunung (i'dad).
Bukan cuma itu, sarana pendukung untuk memuluskan niatnya itu juga sudah disiapkan, berupa beberapa pucuk senapan angin laras panjang jenis PCP, target sasaran tembak, korek kayu, dan peralatan lain.
"Kami bergerak cepat. Mereka semua ini sudah melakukan persiapan panjang. Mereka rutin naik gunung dan latihan menembak," katanya.
Sementara itu, Kabag Penerangan Umum Kepolisian Indonesia, Komisaris Besar Polisi Ahmad Ramdhan, menambahkan, MR dan SA pernah menyatakan baiat kepada khilafah atau ISIS pada 2015.
Hal itu dilakukan bersama pengikut lain JAD di Ponpes Arridho. Pimpinan Ponpes Arridho, Ustaz Basri, telah meninggal dunia di Pulau Nusa Kambangan.
Dua terduga teroris berinisial MR, 45, dan SA, 22, yang ditembak mati Densus 88 Antiteror ternyata sudah merencanakan aksi bom bunuh dirinya dalam waktu dekat ini.
- Bikin Resah, Preman di Pelabuhan Makassar Ditangkap Polisi
- Ini Kejanggalan Kematian Wanita di Makassar
- Calon PPPK Makassar Desak Batalkan Penundaan Pengangkatan: Kami Sudah Berjuang, tetapi Tak Dihargai
- Kementan Gandeng Densus 88, Dorong Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Sektor Pertanian
- Kabur ke Gowa, Pemanah Polisi Ditangkap Polrestabes Makassar
- Pemanah Polisi di Makassar Tertangkap, Pelaku Ternyata