Dua Terduga Teroris Tulungagung Seorang Guru dan Staf Kesra
jpnn.com - JAKARTA - Mabes Polri mulai mengungkap identitas dua dari empat terduga teroris jaringan Poso yang ditangkap hidup-hidup di Tulungagung, Jawa Timur, dua hari lalu. Keduanya adalah Mugo Hartanto, 38 dan Sapari, 49.
"Untuk MH (Mugo Hartanto), merupakan seorang guru honor di sebuah SD, dan S (Sapari) adalah staf Kesra di desa. Keduanya dari Tulungagung," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Ronny Sompie dalam keterangan persnya di Mabes Polri, Selasa (23/7).
Menurut Ronny, keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini masih dalam pemeriksaan oleh tim densus 88 untuk pengembangan. Polri berharap kedua tersangka ini bisa berkembang ke pelaku lain.
"Kemungkinan bisa berkembang pada pelaku lain dan barang burkti lain," ujar Ronny.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, keduanya merupakan asli Tulungagung yang menjadi penunjuk jalan dua terduga teroris lainnya yang tewas ditembak di sebuah warung kopi di Kota Tulungagung Senin (22/7). Kedua teroris yang mati tersebut adalah Dayat dan Riza.
Dayat dan Riza diduga teroris jaringan Poso yang menyusup ke Jatim.
Saat ditanya apakah kedua terduga teroris dari Tulungagung ini juga masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Densus 88, Ronny memastikan keempat tersangka, termasuk dua orang yang meninggal dunia merupakan DPO Polri.
"Keempat tersangka yang ditangkap kemarin masuk DPO kasus terorisme, dalam kasus Poso, Solo, Medan dan Bali," ungkapnya.
JAKARTA - Mabes Polri mulai mengungkap identitas dua dari empat terduga teroris jaringan Poso yang ditangkap hidup-hidup di Tulungagung, Jawa Timur,
- Tokoh Masyarakat Hingga Akademisi Sebut Arinal Membawa Perubahan di Lampung
- Ribuan Warga Memeriahkan Gebyar Budaya, Husain Alting Sjah Ingatkan Perdamaian di Atas Segalanya
- Kemenko PMK Melakukan Penguatan Pemberdayaan Perempuan di Desa
- Tim Gabungan Sita 7 Unit Hp, 10 Paku & 20 Korek Api di Lapas Narkotika Muara Beliti
- Hari Wayang, Kiai Paox Iben Sebut Kebudayaan Jembatan antara Pemerintah dan Rakyat
- Wamentan Sudaryono: Penyaluran Pupuk Langsung kepada Petani adalah Komitmen Presiden Prabowo