Dua TKI Terancam Hukuman Mati Diyakini tak Bersalah
Pencuri Diduga Tewas Akibat Over Dosis
Rabu, 24 Oktober 2012 – 19:51 WIB

Dua TKI Terancam Hukuman Mati Diyakini tak Bersalah
JAKARTA—Dua orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Frans Hiu (22) dan Dharry Frully Hiu (20) asal Kalimantan Barat diyakini tidak bersalah dan tidak layak mendapatkan hukuman mati . Pasalnya, tindakan kedua TKI kakak beradik yang tak sengaja membunuh pencuri ini dinilai karena membela diri.
“Mereka tidak melakukan kejahatan dan harus dibebaskan. Karena, terutama Frans hanya menangkap seorang pencuri warga Malaysia, Kharti Raja, sewaktu beraksi di mes perusahaan tempat keduanya menetap pada 3 Desember 2010, yang beralamat di Jalan 4 Nomor 34, Taman Sri Sungai Pelek, Sepang, Selangor, Malaysia. Frans yang membekuk langsung pencuri itu sempat membawa ke lantai bawah, namun tiba-tiba si pencuri mengalami pingsan serta meninggal di lokasi tersebut,” terang Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jumhur Hidayat, di Jakarta, Rabu (24/10).
Dikatakan, dua TKI kakak beradik asal Siantan Tengah, Kecamatan Pontianak Utara, Pontianak, Kalimantan Barat tersebut bekerja di arena permainan Play Station, Selangor, Malaysia milik Hooi Teong Sim sejak 2009. Keduanya divonis hukuman mati dari pengadilan banding sebagaimana keputusan Mahkamah Tinggi Syah Alam, Selangor, 18 Oktober 2012.
Jumhur menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterima, kepolisian Malaysia juga sempat menemukan jenis narkoba dari saku celana pencuri. Akhirya, polisi melakukan visum atas kematiannya dengan menyimpulkan Kharti Raja meninggal akibat ’over dosis’.
JAKARTA—Dua orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Frans Hiu (22) dan Dharry Frully Hiu (20) asal Kalimantan Barat diyakini tidak bersalah dan
BERITA TERKAIT
- Bocah 6 Tahun Tewas Terjepit Pipa Kolam Renang di Garut
- Lewat Retret Kepala Daerah, Prabowo Dinilai Sedang Menghancurkan Demokrasi
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Usut Kasus Gratifikasi di DJP, KPK Periksa Sejumlah Bos Perusahaan
- Prabowo, SBY, dan Jokowi Tekan Bersama Tombol Peluncuran Danantara
- Usut Kasus Korupsi Perkeretaapian, KPK Panggil Ibu Rumah Tangga hingga Pengusaha