Dua Warga Indonesia Ini Punya Belasan Gelar Sarjana, Mengapa Mereka Suka Belajar?

"Saya masih 'single' sampai saat ini karena sibuk kerja dan kuliah, jadinya tidak sempat mencari pasangan," kata Yenita ketika dihubungi Natasya Salim dari ABC News hari Rabu (20/05).
"Dulu mau nonton sama teman saja saya harus pikir-pikir dulu, karena banyak waktu yang dihabiskan untuk makan, nonton, ngobrol, dan belum lagi macet di jalan."
"Nah, saya lebih baik membereskan tugas kuliah, membuat makalah, riset atau menyiapkan presentasi kuliah," tambahnya.

Sama dengan Welin, untuk mencapai target, Yenita mengatakan juga harus belajar di beberapa universitas berbeda dalam waktu yang bersamaan.
"Saya banyak kuliah paralel [atau] dalam waktu bersamaan. Kuliah 'double' atau 'triple' supaya tidak membuang waktu," kata Yenita.
"Jadi kadang ketika sudah memasuki semester akhir, saya mengambil lagi jurusan lain di universitas yang berbeda untuk menghemat waktu kuliah. Karena sudah terbiasa, jadi tidak ada kesulitan dalam mengatur waktu."
Stress dan bosan tidak dapat dihindari Yenita yang kadang dikejar 20 tugas dalam seminggu dan masih harus bekerja sembari kuliah. Untuk mengatasi kedua tantangan tersebut, ia beralih kepada hobi.
Memiliki gelar akademis mungkin bukan hal yang istimewa lagi untuk masyarakat Indonesia pada umumnya
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia