Dua Wartawan Senior Luncurkan Buku Tribute to SMAN 8 Jakarta

jpnn.com, JAKARTA - Sebuah buku yang unik dan menarik serta enak dibaca berjudul “Tribute to SMAN 8 Jakarta: Kenang-kenangan dari Taman Bukit Duri” diluncurkan di kediaman salah satu alumni SMAN 8 Jakarta, Toety Emmidiati di Kompleks Perumahan Bali Village, Cipete Selatan, Jakarta, Minggu (2/10/2022).
Toety yang lulus 1962 itu menuliskan pengalaman mengesankan sebagai siswa SMAN 8 generasi paling awal.
Buku “Tribute to SMAN 8 Jakarta: Kenang-kenangan dari Taman Bukit Duri disusun oleh dua wartawan senior yang juga alumnus SMAN 8 Jakarta, yakni Idrus F Shahab dan Suradi, mencatat perjalanan sejarah dan kisah-kisah manusiawi para murid.
Para peserta saat acara peluncuran buku berjudul “Tribute to SMAN 8 Jakarta: Kenang-kenangan dari Taman Bukit Duri” di kediaman salah satu alumni SMAN 8 Jakarta, Toety Emmidiati di Kompleks Perumahan Bali Village, Cipete Selatan, Jakarta, Minggu (2/10/2022). Foto: Dok. Tim Editor
Dia merangkum 25 tulisan yang penuh warna; mulai soal cinta, rambut gondrong, kenakalan dan bahkan perkelahian antarsekolah, hingga semangat meraih cita-cita anak SMAN 8 atau Smandel pada zamannya.
"Kenang-kenangan dari Taman Bukit Duri" diambil sebagai judul untuk mengingatkan ribuan alumni dari berbagai daerah, sejumlah negara, beragam profesi, akan sekolah mereka yang terletak di kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
Meskipun pada mulanya, sekolah ini masih menumpang di sebuah Sekolah SGB (Sekolah Guru Bantu) yang terletak di Jalan Taman Slamet Riyadi, Jakarta Timur, tepat di seberang SMA PKSD 3.
Sebuah buku yang unik dan menarik serta enak dibaca berjudul 'Tribute to SMAN 8 Jakarta: Kenang-kenangan dari Taman Bukit Duri' diluncurkan pada Minggu (2/10).
- KWP Kembali Gelar Halalbihalal Antarwartawan Parlemen, Ariawan: Momentum Tepat untuk Saling Memaafkan
- Ini Kata Laksma Wira soal Oknum TNI AL Bunuh Juwita
- Pengawal Kapolri yang Pukul dan Ancam Wartawan di Semarang Minta Maaf, Nih Tampangnya
- Gubernur Sulteng Bantu Biaya Pemulangan Jenazah Jurnalis Situr Wijaya
- Teror Kepala Babi untuk Jurnalis Tempo, Hasan Nasbi: Dimasak Saja
- TB Hasanuddin Tegaskan Kebebasan Pers Harus Dilindungi, Intimidasi Tak Bisa Ditolerasi