Dua WNI di Malaysia Lolos dari Eksekusi Mati di Tiang Gantung
jpnn.com - JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur masih memeroses kepulangan WNI bernama Maharani dan Surya Darma Putra. Keduanya baru saja dibebaskan dari hukuman mati.
Majelis Hakim Mahkamah Persekutuan Putrajaya pada Kamis (7/5) menolak tuntutan hukuman mati terhadap keduanya yang diajukan jaksa penuntut umum dalam sidang banding.
"Dengan putusan final tersebut KBRI Kuala Lumpur saat ini sedang memeroses dokumen kepulangan Maharani dan Surya Darma Putra ke Indonesia," tulis pernyataan resmi KBRI Kuala Lumpur, Sabtu (9/5) malam.
Dijelaskan, dalam pernyataan tersebut, kedua WNI ditangkap di sebuah apartemen di kawasan Ampang Hilir, Kuala Lumpur pada Juni 2009. Bersama-sama dengan warga negara Pakistan Naseem Haider dan warga negara India Sunita. Mereka ditangkap dengan barang bukti berupa narkotika jenis heroin seberat 1170,9 gram dan morphine seberat 198,35 gram.
Pada sidang tingkat pertama, empat tersangka itu didakwa mengedarkan narkoba dengan hukuman gantung sampai mati. Dalam persidangan di Mahkamah Tinggi Kuala Lumpur pada 22 Februari 2012, hakim menolak tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) dan memerintahkan agar Maharani dan Surya Darma Putra dibebaskan dari segala dakwaan.
Keputusan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa JPU gagal membuktikan adanya niat bersama dari keempat tersangka dan juga tidak dapat membuktikan siapa pemilik barang bukti narkotika tersebut.
Atas putusan Mahkamah Tinggi, JPU mengajukan banding ke Mahkamah Rayuan atau banding pada sidang Mahkamah Rayuan 28 Maret 2014, Majelis hakim mengukuhkan keputusan Mahkamah Tinggi Kuala Lumpur yang membebaskan kedua WNI dari tuntutan hukuman mati.
Atas putusan Mahkamah Rayuan, JPU mengajukan kasasi namun majelis hakim Mahkamah Persekutuan Putrajaya dalam sidang pada 7 Mei lalu tetap mengukuhkan keputusan Majelis Tinggi untuk membebaskan Maharani dan Surya Darma Putra.
JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur masih memeroses kepulangan WNI bernama Maharani dan Surya Darma Putra. Keduanya baru
- Ini Lho Isi Surat JAD soal Teror Bom Panci di Kampus Unpar, Cermati Kalimatnya
- Gus Imin Dukung Kemenag Bentuk Dirjen Pondok Pesantren
- Mengenal Jejak Sejarah Lagu Indonesia Raya di Hari Pahlawan
- Begini Penjelasan Ahli Hukum Bisnis soal Kerja Sama PT Timah dengan Swasta
- Nihayatul Wafiroh Kecam Perkosaan Disertai Pembunuhan Siswi MI di Banyuwangi
- Heboh, Surat Kaleng Ancaman Bom Beredar di Kampus Unpar Bandung