Dualisme di Tubuh PMI, Andi Rusni: Organisasi Lebih Besar dari Individu
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Andi Rusni angkat suara terkait dualisme yang tengah terjadi di tubuh PMI.
Menurutnya, konflik internal ini mencerminkan krisis kepercayaan terhadap kepemimpinan organisasi kemanusiaan tersebut.
“Sejujurnya, kami tidak ingin ada perpecahan seperti ini. Hati kami merasa sangat miris, tetapi ada hal-hal yang membuat situasi ini tidak terhindarkan," ujar Andi, dalam video yang dibagikan kepada awak media, Rabu (11/12).
Dia menilai, kepemimpinan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK) selama ini memang memberi kontribusi besar, tetapi organisasi tidak boleh bergantung pada satu figur saja.
Andi mengkritik penggiringan opini yang seolah-olah menempatkan JK sebagai satu-satunya tokoh yang memahami prinsip dasar Palang Merah. Dia menekankan pentingnya dinamika dan dialektika dalam organisasi untuk memastikan PMI tetap relevan dan inklusif.
“Organisasi ini harus berkembang melalui gagasan, bukan pengultusan terhadap individu,” katanya.
Dualisme ini mencuat setelah Munas ke-XXII PMI 2024 kembali menetapkan Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum PMI periode 2024-2029 melalui sidang Pleno 3. Namun, keputusan ini memicu ketidakpuasan.
Kubu Agung Laksono menggelar Munas tandingan di Jakarta dan mengklaim Agung terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PMI periode 2024-2029.
Ketu PMI Sumbawa Andi Rusni mengatakan bahwa kepentingan organisasi lebih besar dari individu.
- BNI Siap Sukseskan Penyaluran KUR Bagi PMI
- Agung Laksono Kritik Proses Pemilihan Ketum PMI
- Duta Digital BNI Rangkul PMI Hong Kong untuk Melek Keuangan
- Tim Reaksi Cepat KP2MI Menggagalkan Keberangkatan 8 Calon PMI Ilegal ke UEA
- PMI Penyumbang Devisa Terbesar Kedua, UT Dorong Tingkatkan Kompetensi
- Agung Laksono Desak Mediasi untuk Akhiri Konflik di PMI