Dualisme Hanya Bisa Distop dengan KLB

Dualisme Hanya Bisa Distop dengan KLB
Dualisme Hanya Bisa Distop dengan KLB
JAKARTA -- Awan mendung terus menyelimuti sepak bola Indonesia. Hukuman demi hukuman terus terjadi kepada anggota PSSI akibat munculnya dualisme. Yang terbaru, tim superior, Persipura Jayapura yang juga mantan jawara Indonesia Super League, musim lalu, harus menerima ketukan palu terdegradasi ke Divisi Utama musim depan dan denda setengah miliar rupiah.

Dualisme yang sudah terjadi di kompetisi Indonesia, antara Indonesia Primer League (IPL) yang dikelola PT Liga Prima Indonesia Sportindo milik PSSI dan PT Liga Indonesia operator Indonesia Super League (ISL) semakin meruncing. Bahkan, dualisme itu terjadi sampai pelosok daerah. Semua serba menjadi dua.

’’Ini harus segera dihentikan. Salah satu caranya KLB (Kongres Luar Biasa). Perpecahan ini sudah sangat parah. KLB harus sukses,’’ jelas Hardi Hasan, ketua Pengprov PSSI DKI Jakarta kepada INDOPOS (Grup JPNN) kemarin.

Pengprov PSSI DKI merupakan otoritas tertinggi sepak bola Jakarta yang juga harus ikut bertanggung jawab terkait porak porandanya sepak bola Jakarta. Hardi menyadari, gejolak dualisme sudah sangat fatal dan membekas. Tidak usah jauh-jauh, contohnya saja dua tim besar di Jakarta. Persija Jakarta dan Persitara Jakarta Utara merupakan tim yang menjadi korban dahsyatnya kepentingan sepak bola di Indonesia. Setelah Persija ada dua, kini Persitara menjadi ada dua juga.

JAKARTA -- Awan mendung terus menyelimuti sepak bola Indonesia. Hukuman demi hukuman terus terjadi kepada anggota PSSI akibat munculnya dualisme.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News