Dualisme PSSI Berlarut, Pemerintah Angkat Tangan
Selasa, 11 Desember 2012 – 05:08 WIB
JAKARTA - Sepak bola Indonesia harus bersiap menerima sanksi dari FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional). Deadline penyelesaian konflik dan dualisme PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) kemarin berlalu tanpa hasil. Karena tidak mendapatkan izin dari polisi, kongres PSSI akhirnya digelar di lobi hotel. Sementara itu, KPSI menghelat kongres sendiri di Hotel Sultan Jakarta yang dihadiri 83 voter berdasarkan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Solo pada 2011.
Dua kubu yang berseteru, PSSI dan KPSI (Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia), ngotot dengan sikap masing-masing dengan sama-sama menggelar kongres di tempat berbeda.
Kongres versi PSSI berlangsung di Hotel Aquarius, Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Panitia mengklaim acara ini dihadiri 97 pemilik suara (voter) dan peninjau dari FIFA serta AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia).
Baca Juga:
JAKARTA - Sepak bola Indonesia harus bersiap menerima sanksi dari FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional). Deadline penyelesaian konflik dan dualisme
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan SDM Olahraga Menuju Indonesia Emas 2045, Kemenpora-LPDP Luncurkan Beasiswa Bidang Keolahragaan
- Bahrain vs Indonesia, Shin Tae-yong Bicara soal Kondisi Cuaca
- Aldila Sutjiadi Buka Lembaran Baru di Wuhan Open 2024
- Didukung Bank Mandiri, Nusantara TNI Fun Run di IKN Diramaikan 3.182 Peserta
- Luar Biasa, Inti Club Unit Menteng Pomdam Jaya Rebut 11 Emas dari CNN Taekwondo Championship 2024
- Liga 1: Pelatih PSM Makassar Pusing, Pertama dalam Kariernya