Dualisme PSSI Berlarut, Pemerintah Angkat Tangan
Selasa, 11 Desember 2012 – 05:08 WIB
Masing-masing kubu mengklaim sebagai yang paling benar. Baik PSSI maupun KPSI juga sama-sama percaya diri sebagai pihak yang mendapat pengakuan FIFA.
Salah satu keputusan kongres di Palangkaraya adalah membatalkan MoU (memorandum of understanding) antara PSSI dan KPSI di Kuala Lumpur, Malaysia, Juni lalu. Sebelumnya, FIFA memberikan kesempatan kepada Indonesia agar terhindar dari sanksi dengan membentuk tim task force. Dari tim ini terbentuklah MoU yang ditunggu pelaksanaannya dengan batas akhir Senin (10/12).
Ketua Umum KPSI La Nyalla Mattalitti menegaskan Indonesia hampir pasti dihukum FIFA. Hal itu karena PSSI tidak mau menjalankan hasil MoU. "Ini karena PSSI mengabaikan hasil MoU, padahal itu yang disepakati dan sudah disetujui FIFA untuk menyelesaikan dualisme sepak bola di Indonesia," ujarnya.
Dia mengklaim jika kongres yang dijalankan KPSI adalah bagian dari upaya untuk melakukan lobi ke FIFA. "Hasil ini akan kami berikan ke FIFA," ucapnya.
JAKARTA - Sepak bola Indonesia harus bersiap menerima sanksi dari FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional). Deadline penyelesaian konflik dan dualisme
BERITA TERKAIT
- MotoGP 2025: Alasan Jorge Martin Pilih Membumi
- PSBS vs Persib: Maung Bandung Pincang, Bojan Hodak tak Risau
- Debut Apik Bidadari Cantik dari Bulgaria, Langsung Bikin Gresik Kalah di Kandang
- Proliga 2025: Thuy Cedera, Gresik Petrokimia Kalah dari Jakarta Livin
- Asyik, Laga Pelita Jaya vs Dewa United Disiarkan Gratis di Youtube
- Nova Arianto Cukup Puas Komposisi Skuad Timnas U-17 Indonesia, tetapi Punya Catatan