Dualisme PSSI Berlarut, Pemerintah Angkat Tangan
Selasa, 11 Desember 2012 – 05:08 WIB
Sekjen PSSI Halim Mahfudz mengklaim kongres di Palangkaraya sah. Semua prosedur untuk menggelar acara tersebut sudah dilalui. Meski tidak ada rekomendasi dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), hal itu bukan hal yang krusial. Yang lebih penting adalah menghindarkan Indonesia dari sanksi FIFA.
"Kongres ini sah karena menggunakan stauta FIFA dan dihadiri oleh 97 voters. FIFA juga sudah melihat sendiri terkait kesulitan-kesulitan yang dilakukan kepada PSSI padahal organisasi yang resmi," kata Halim.
Menurutnya, ada sanksi atau tidak dari FIFA bukan wewenang PSSI. Yang utama adalah PSSI telah melaksanakan kongres sesuai statuta. "FIFA dan AFC datang hanya sebagai pengamat, sehingga tidak memberikan tanggapan atau mengomentari kongres ini. Kami hanya melakukan prosesnya dan nantinya akan dilaporkan di FIFA," ucapnya
Dua wakil FIFA Marco Leal dan Jeysing Muthiah, serta utusan AFC James Kitching, hanya datang sebagai pengamat di Palangkaraya. Mereka tidak bisa memberikan tanggapan. "Obersever yang datang hari ini akan melaporkannya ke rapat Komite Eksekutif FIFA di Jepang ada 14 Desember," kata Halim.
JAKARTA - Sepak bola Indonesia harus bersiap menerima sanksi dari FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional). Deadline penyelesaian konflik dan dualisme
BERITA TERKAIT
- Sejumlah Pilar Persib Absen, Bojan Hodak Beri Tantangan kepada Pemain Cadangan
- Ekspektasi Tinggi Bojan Hodak Terhadap Gervane Kastaneer, Ini Alasannya
- PSBS Vs Persib Bandung: Bojan Hodak Bilang Ini Berat
- Frederic Fugen Bawa Indonesia Mencetak Sejarah Baru di Olahraga Dirgantara Dunia
- Patrick Kluivert Dijadwalkan Tiba di Indonesia Hari Ini
- El Clasico Real Madrid vs Barcelona di Final Piala Super Spanyol, Martinez Sangat Bersemangat