Dubes Belanda Minta Maaf di Rawagede

Dubes Belanda Minta Maaf di Rawagede
Dubes Belanda Minta Maaf di Rawagede

Setelah memberi sambutan singkat, Nicolaus berkeliling meninjau makam Sampurna Raga dan Monumen Rawagede. Dia juga sempat menaburkan bunga di beberapa makam. Dia sempat tertegun saat melihat diorama patung tiga tentara NICA menembaki warga.

Nicolaus juga dipertemukan dengan delapan janda yang kehilangan suaminya serta Saih, 87, seorang saksi hidup peristiwa itu. Sebelumnya, ada 10 orang yang menuntut Belanda agar bertanggung jawab. Mereka adalah Cawi, Laksmi, Wisah, Wanti, Layem, Wanti, Bitijeng, Taswi, Kesa, Imi, dan Saih. Namun, Imi meninggal pada Agustus lalu.

Nicolaus menyerahkan santunan EUR 5.000 (Rp 70 juta, dengan kurs 1 euro sekitar Rp 14.000) kepada para korban. Jika dibagi 10 orang, per keluarga akan mendapat sekitar Rp 7 juta. Uang itu bukan merupakan kompensasi, melainkan sumbangan kemanusiaan. ’’Belanda menolak memberi ganti rugi. Jadi, uang itu hanya santunan atau donasi,’’ jelas Ketua Yayasan Komite Utang Kehormatan Belanda (KUKB) Batara

Hutagalung yang selama ini aktif mengadvokasi korban Rawagede. Karena itu, KUKB dan para korban tetap akan meneruskan gugatan yang ditolak pemerintah Belanda. ’’Kami harap pemerintah Indonesia berpihak kepada korban. Kalau perlu, harus dijajaki wacana pemutusan hubungan diplomatik,’’ tegas Batara.

KARAWANG – Pemerintah Belanda akhirnya meminta maaf kepada korban dan keluarga peristiwa pembantaian Rawagede yang terjadi 61 tahun lalu. Selasa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News