Dubes: Jerusalem Tetap Menjadi Ibu Kota Palestina
jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Jerusalem sebagai ibukota Israel mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Alshun mengatakan, pengakuan Trump tersebut telah melukai rakyat Palestina.
Dia mengatakan, tidak akan ada yang bisa menerima Jerusalem sebagai milik Israel. Apalagi menjadi ibu kota Israel.
”Kami mengutuk dan menolak keputusan seperti itu. Trump tidak mengerti situasi yang kami hadapi. Dia juga tidak mau mendengar,” tutur Alshun kepada wartawan.
Alshun mengatakan, Trump boleh berbicara apa saja. Namun, Palestina tidak akan menanggapinya.
Menurut Alshun, Jerusalem adalah milik seluruh umat Islam, Kristiani, dan Yahudi. ”Dan Jerusalem tetap menjadi ibu kota Palestina,” tegas Alshun.
Alshun meminta dunia internasional untuk terus mendukung Palestina meraih hak kemerdekaan secara penuh. Termasuk menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota negaranya.
”Kami akan menggelar pertemuan tingkat tinggi terkait hal ini. Liga Arab juga akan segera mendiskusikan keputusan Trump tersebut. Kami meminta komunitas internasional untuk memutuskan ini,” kata Alshun.
Zuhair Alshun mengatakan, tidak akan ada yang bisa menerima Jerusalem sebagai milik Israel. Apalagi menjadi ibu kota Israel.
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Pertamina Eco RunFest Salurkan Donasi Kemanusiaan untuk Palestina, Sebegini Nominalnya
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- JDF & Ketua MPR RI Sepakat Terus Mendukung Kemerdekaan Palestina