Dubes RI Rosan Roeslani Perkenalkan Tradisi Berbuka Puasa ala Indonesia kepada publik AS
jpnn.com - JAKARTA - Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) Rosan Perkasa Roeslani menggelar acara buka puasa lintas agama di KBRI Washington pada Kamis (13/4).
Rosan Roeslani menyebutkan acara ini diadakan untuk memperkenalkan tradisi berbuka puasa di Ramadan ala Indonesia kepada publik AS.
"Ini juga bertujuan untuk menyebarkan pesan damai dan sikap toleransi antarumat beragama," kata Rosan dalam pernyataan pers yang diterima JPNN pada Sabtu (15/4).
Rosan menerangkan bahwa kegiatan bertajuk Interfaith Iftar ini penting untuk memupuk harmoni di tengah kemajemukan masyarakat Indonesia dan AS.
"Saling memahami ini penting di tengah-tengah tantangan bersama, seperti meningkatnya diskriminasi dan kekerasan yang bersumber dari sikap intoleran," ujarnya.
Dia juga menyebutkan, Indonesia berkomitmen untuk terus menguatkan rasa persaudaraan dan saling memahami, termasuk antaragama dan keyakinan, sebagai negara majemuk yang dikaruniai keberagaman suku, agama, dan budaya.
Acara itu sendiri dihadiri perwakilan berbagai instansi pemerintah Amerika Serikat, kalangan swasta, asosiasi kemasyarakatan, serta duta besar negara-negara Islam dan ASEAN yang berada di Washington.
Selain itu, turut hadir Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang tengah melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat untuk menghadiri rangkaian "Spring Meeting International Monetary Fund (IMF)".
Dubes RI untuk Amerika Serikat Rosan Roeslani menggelar acara berbuka puasa di KBRI Washington.
- Menteri Investasi Sebut Para Pengusaha US-ASEAN Optimis Berinvestasi di Indonesia
- Prabowo Bertemu Para Pengusaha Besar Amerika Serikat, Inilah Permintaannya
- Keluarga Donald Trump Berminat untuk Berinvestasi di Indonesia
- Amerika Memilih Presiden Baru, Pakar: RI Harus Beradaptasi, Kirim Dubes Berkualitas
- Prabowo Subianto Segera Luncurkan Gerakan Solidaritas Nasional
- Rosan Roeslani Sebut Sejumlah Pengusaha Pertambangan Siap Berinvestasi di IKN