Dubes Rusia Ungkap Alasan Presiden Putin Belum Ucapkan Selamat kepada Joe Biden, Ternyata
jpnn.com, JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, mengatakan Presiden Vladimir Putin belum menyampaikan ucapan selamat kepada presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden, karena menunggu hasil resmi dari badan penyelenggara pemilu setempat.
“Seperti dikatakan oleh Juru Bicara Presiden sebelumnya, pemerintahan kami merasa akan lebih baik apabila kami menunggu hasil resmi dari pemilihan presiden (AS) ini,” ujar Dubes Vorobieva dalam acara taklimat media di Jakarta, Rabu (11/11).
Menurut dia, penundaan ucapan selamat kepada kandidat dari Partai Demokrat AS itu dilakukan pemerintah Rusia mengingat masih ada berbagai prosedur yang harus dilalui sebelum pilpres diumumkan secara resmi.
Meski demikian, Vorobieva menegaskan Rusia berharap agar hubungan dengan Amerika Serikat, di bawah pemerintahan siapapun yang menjadi presiden dalam periode selanjutnya, akan dapat berkembang ke arah yang positif.
“Yang kami dapat katakan tidak terjadi dalam empat tahun terakhir,” tambahnya.
Dia pun mengatakan Rusia siap untuk bekerja secara konstruktif dengan pemerintahan Amerika, siapapun pemimpinnya.
Pernyataan serupa sempat dicetuskan oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, sebagaimana dilaporkan Reuters, di mana dia mencatat bahwa Presiden Putin telah berulang kali menyatakan kesiapan untuk bekerja dengan pemimpin AS manapun.
Rusia juga berharap dapat menjalin dialog dengan pemerintah AS yang baru dan menemukan cara untuk menormalkan hubungan bilateral yang bermasalah.
Berbeda dengan kebanyakan pemimpin lain, Presiden Rusia Vladimir Putin belum mengucapkan selamat kepada Joe Biden atas kemenangan di Pilpes AS 2020
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Kabur ke Rusia, Bashar al-Assad dan Keluarganya Kantongi Suaka
- Tanda-Tanda dan Kronologi Kejatuhan Bashar al-Assad di Suriah
- Militan Suriah Menang, Bashar Menghilang, Dinasti Assad Tumbang
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Pemerintahan Sederhana