Dubes Ukraina Sebut Perjuangan Negaranya Mirip Ketika Indonesia Melawan Belanda
Selanjutnya, Rusia yang memiliki superioritas militer diduga telah menembakkan sedikitnya 1.200 rudal ke kota-kota Ukraina.
Membakar pembangkit listrik tenaga nuklir, sekolah, maupun rumah sakit.
Warga sipil di Mariupol ditembaki dan dikepung sehingga korban meninggal dunia harus dikubur di jalanan.
Pemerintah Ukraina mencatat lebih dari 130 anak di Ukraina meninggal.
PBB melaporkan lebih dari 3,6 juta orang Ukraina telah meninggalkan negaranya.
Dunia awalnya memprediksi penyerahan Kiev akan membutuhkan 72 jam, tetapi angkatan bersenjata Ukraina bertahan sebulan penuh melawan kekuatan militer Rusia yang dinilai jauh lebih dominan.
“Meski demikian, warga Ukraina rela mengorbankan nyawanya demi kedaulatan kemerdekaan. Ukraina berdiri dengan tegas sebagai negara demokrasi dunia dan menjadikannya sebagai simbol kebebasan melawan penindasan,” pungkas Dubes Vasyl Hamianin. (mcr9/jpnn)
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengatakan agresi Rusia terbukti terus berhadapan dengan ketangguhan bangsa Ukraina.
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Dea Hardianingsih
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Eropa Memanas! Finlandia & Swedia Dukung Ukraina Menginvasi Rusia
- Melompat Setinggi 2 Meter, Gadis Ukraina Raih Emas Olimpiade Paris 2024
- Sikap Indonesia Tegas: Serangan Rusia Melanggar Hukum Internasional!
- Minta Bantuan Lagi, Zelenskyy Sebut Ukraina Butuh 128 Unit F-16 untuk Tandingi Rusia